Simpang Empat, Sumbar (ANTARA) - Wakil Gubernur(Wagub) Sumatera Barat (Sumbar), Nasrul Abit bersama jajaran Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Pasaman Barat meninjau kondisi jalan menuju Pelabuhan Teluk Tapang Air Bangis yang masih belum rampung.

"Rombongan melihat langsung kondisi jalan menuju pelabuhan, Kamis (7/3). Mudah-mudahan segera bisa dibangun pada 2019," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pasaman Barat, Joni Hendri di Simpang Empat, Jumat.

Ia mengatakan, informasi sementara sekitar Rp53 miliar akan dianggarkan pemerintah pusat untuk membangun jalan Teluk Tapang pada 2019.
.
"Tentu kita berharap ada penambahan anggaran karena jalan yang akan dibangun masih panjang," ujar Joni.

Ia mengatakan, setidaknya sekitar 42 KM jalan belum tuntas dan membutuhkan biaya yang besar. Paling tidak membutuhkan sekitar Rp400 miliar untuk merampungkan jalan dan delapan jembatan.

"Tentu kalau boleh berharap ada penambahan anggaran pada 2019 ini," katanya.

Wagub Sumbar, Nasrul Abit berharap pelabuhan itu bisa beroperasi pada 2021.

"Kita harus mulai bekerja ekstra pada 2019. Dimulai dengan pembanguan sarana pendukung seperti kantor, pembuatan saluran air bersih dan instalasi listrik," ujarnya.

Menurut Wagub, pembuatan jalan sepanjang 42 KM diperkirakan menelan biaya lebih kurang Rp400 miliar dengan kapasitas kendaraan yang bisa menempuhnya kisaran 40 sampai 50 ton.

Ia menjelaskan, keberadaan pelabuhan sangat strategis untuk membantu Pelabuhan Teluk Bayur Padang sehingga potensi alam bisa dibawa melalui jalur laut.

Selain itu juga dengan adanya pengoperasian Teluk Tapang, maka Pasaman Barat akan terbuka dan akan menghidupkan ekonomi warga.

Saat ini Pasaman Barat masih status daerah tertinggal. Dengan adanya pelabuhan ini tentu akan bisa membuka akses dengan harapan Pasaman Barat lepas dari daerah tertinggal.

Ia mengemukakan, potensi alam Pasaman Barat sangat besar. Mulai dari kelapa sawit atau CPO, ikan, tambang biji besi dan potensi lainnya maka keberadaan pelabuhan sangat berarti.

Dengan adanya pelabuhan, maka akan memudahkan membawa hasil alam Pasaman Barat keluar daerah melalui jalur laut.

"Saat ini bangunan fisik pelabuhan sudan rampung. Tinggal akses jalan atau transportasi yang belum selesai. Kita berharap pemerintah pusat dapat menganggarkannya," katanya.

Apalagi, kata Wagub, saat ini sudah ada perusahaan yang sedang menambang biji besi dan dalam waktu dekat akan ada pembangunan pabrik semen, pabrik refeneri atau industri pengolahan minyak mentah kualitas besar.

"Tentu dengan potensi itu, maka keberadaan pelabuhan sangat penting. Selain bisa mengangkat ekonomi masyarakat juga bisa membuka peluang kerja," katanya.
Dalam kesempatan itu juga ikut hadir mendampingi PT Pelindo, Asisten Bidang Pemerintahan Pasaman Barat, Edi Murdani, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, Henny dan beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah(OPD) lainnya.