Surabaya (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) MOR V memastikan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji di kawasan banjir di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, normal, setelah tim lapangan perusahaan plat merah tersebut memantau beberapa lokasi terdampak banjir.

"Kondisi banjir Alhamdulillah tidak menghalangi pengiriman BBM ke seluruh SPBU di Bojonegoro, kami tetap berkordinasi di lapangan terkait aspek keselamatan dalam pengiriman.” kata Unit Manager Communication and CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji dalam keterangan resminya di Surabaya, Jumat.

Ia mengatakan, hasil pemantauan tim Pertamina, kondisi banjir terjadi di beberapa wilayah Bojonegoro seperti Kecamatan Ngraho, Padangan, Gayam, Kalitidu, Trucuk, Bojonegoro, Balen, Kanor dan Boureno.

Untuk keseluruhan wilayah Bojonegoro, kata dia, rata-rata realisasi penyaluran BBM jenis Gasoline (bensin) sebesar 323 Kilo Liter (KL)/Hari sementara BBM jenis Gasoil (diesel) sebesar 167 KL/hari.

Untuk elpiji, terdapat 15 agen di Bojonegoro dan didukung 780 pangkalan elpiji yang tersebar di seluruh daerah, dengan rata-rata penyaluran elpiji mencapai 98.000 kg/hari untuk elpiji bersubsidi, sementara untuk elpiji nonsubsidi mencapai 775 kg/hari.

"Selain kelancaran pasokan BBM, kami juga memastikan pasokan elpiji di Bojonegoro tetap lancar sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan elpiji," katanya.

Banjir melanda Bojonegoro akibat intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir, dan menggenangi beberapa kawasan yang terletak di Pantai Utara (Pantura) tersebut.

Sementara itu, sebagai wujud kepedulian sosial terhadap warga yang terkena dampak banjir, Pertamina bekerja sama dengan BPBD Kabupaten Bojonegoro mendirikan dapur umum di posko Sukorejo, disertai dengan pengiriman lebih dari 40 tabung elpiji non subsidi mulai dari Bright Gas 5.5 kg hingga Bright Gas 12 kg.

"Kami juga senantiasa berkoordinasi bersama BPBD untuk pengiriman bantuan lanjutan di wilayah tersebut," katanya.