Jakarta (ANTARA) - Ribuan buku Indonesia laku terjual dalam Pesta Buku Brunei 2019 yang berlangsung 27 Februari sampai 5 Maret di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, menurut siaran pers Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bandar Seri Begawan, Kamis.

KBRI Bandar Seri Begawan bekerja sama dengan Ikatan Penerbit Indonesia Kalimantan Barat yang diwakili oleh IAIN Pontianak Press, Top Indonesia, Pustaka Aloy dan STAIN Press untuk mempromosikan buku-buku terbitan Kalimantan Barat di rak-rak stan Indonesia di Pesta Buku Brunei 2019.

Buku keluaran penerbit lokal Indonesia yang menarik para pemerhati, akademisi dan penyuka karya-karya literatur Indonesia di Brunei utamanya buku mengenai budaya lokal, seperti hasil penelitian budaya etnik Kalimantan, adat istiadat Melayu Sambas dan sejarah suku-suku lokal lainnya.

Pada hari kedua pameran, buku-buku budaya Indonesia habis diborong oleh pembeli. Beberapa pusat studi seperti Pusat Sejarah Brunei juga telah menyatakan keinginan untuk memborong buku-buku mengenai budaya lokal Indonesia.

"Niat kami ke Brunei hanya promosi saja, Alhamdulillah rupanya banyak yang menyukai konten lokal dari penerbit-penerbit kami," kata Fahmi, wakil dari IKAPI Kalimantan Barat.

Buku-buku klasik terkemuka karya Hamka dan Pramoedya Ananta, karya kontemporer dari penulis seperti Tere Liye, Habbiburahman el Shirazy, maupun buku-buku ringan dengan kategori cerita anak, kuliner, kesehatan, keterampilan dan budidaya perkebunan juga banyak dicari oleh para pengunjung pesta buku di Brunei.

"Selain memberikan keuntungan ekonomi, buku juga menjadi sarana diplomasi budaya Indonesia ke masyarakat Brunei Darussalam. Saat ini masih sedikit buku Indonesia yang masuk ke Brunei, padahal animo warga Brunei terhadap buku kita cukup tinggi," kata Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam Sujatmiko.

Ia mengatakan KBRI akan terus mendorong promosi buku Indonesia, termasuk melalui pameran buku di Brunei.

KBRI dan tiga toko buku swasta Indonesia memamerkan ribuan buku Indonesia keluaran penerbit nasional dalam pameran buku di Brunei.

Menurut para penjual yang sudah sepuluh kali ikut pameran, buku Indonesia selalu banyak terjual dalam pameran-pameran buku di Brunei.

Hanafi dari toko buku Ridho Alawi Enterprise mengaku telah menjual antara 500 hingga 700 buku dan meraup omzet sekitar Rp83,6 juta dalam Pesta Buku Brunei 2019.

Pesta Buku Brunei 2019 merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Kebangsaan Brunei ke-35 serta Bandar Seri Begawan sebagai ibu kota Budaya Islam Kawasan Asia 2019 di bawah inisiatif Islamic Educational, Scientific and Cultural Organisation (ISESCO).

Selain Indonesia, pameran buku Brunei juga diikuti oleh Oman sebagai negara tamu kehormatan serta Malaysia dan Amerika Serikat.

Baca juga:
Buku anak dan resep masakan Indonesia diminati penerbit mancanegara
IKAPI harap IIBF akan jadi pameran buku yang inklusif