Aceh Barat Daya, Aceh (ANTARA) - PDI Perjuangan mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi tahun 2019 yang dinilai sebagai proses mensucikan seluruh kehidupan di alam raya, melalui caur brata.

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan hal itu, di Aceh Barat Daya, Kamis, dalam rangkaian kegiatan Safari Politik Kebangsaan X ke Aceh, pada 6-9 Maret 2019.

Hari Raya Nyepi 2019 bertepatan pada 7 Maret 2019. Ia menjelaskan, Nyepi mengandung pengertian harafiah sunyi, senyap. Nyepi bagi umat Hindu memiliki makna suatu proses spiritual menghentikan seluruh aktivitas kehidupan melalui catur brata.

Unsur-unsur catur brata, menurut Hasto, adalah amati geni (tidak menyalakan lampu dan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan).

"Kesemuanya itu adalah proses mensucikan seluruh kehidupan alam raya. Maka Nyepi itu penuh dengan penghormatan amerta air kehidupan," katanya.

Ia juga menilai, Nyepi begitu relevan ditengah situasi politik nasional saat ini yang masih diwarnai adanya informasi hoaks, fitnah, atau adanya peretasan situs puskesmas untuk mempopulerkan calon tertentu. "Tindakan ini sangat tidak manusiawi. Hari Nyepi, kata dia, seharusnya diisi dengan hal-hal yang penuh kebaikan," katanya.

Bagi PDI Perjuangan, kata dia, perayaan hari Nyepi merupakan cermin bagaimana negara Indonesia menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

"Nyepi adalah gambaran nyata pembumian sila Ketuhanan Yang Maha Esa, yang dijalankan dengan cara yang berkebudayaan, penuh toleransi, dan tiadanya egoisme dalam kehidupan beragama," kata dia.

Menurut dia, dengan peringatan hari Nyepi tersebut, maka bangsa Indonesia terus memperkuat kehidupan spiritualnya, agar melahirkan kebahagiaan sejati, kebahagiaan lahir dan batin dalam kehidupan berbangsa yang begitu majemuk.