Balikpapan, 6/3 (Antara) (ANTARA) - – Tantangan pertolongan di ketinggian (high angle rescue) menjadi satu yang terberat dalam lomba Balikpapan Fire Rescue Challenge (BFRC, Penyelamatan dan Pemadaman) di Lapangan Merdeka, Balikpapan, Rabu 6/3.

“Sewaktu latihan kami hanya bersimulasi untuk bangunan dua lantai,” kata Susianto, anggota regu Kalimantan Prima Persada (KPP) dari Kutai Timur.

Saat itu, kata Susianto, catatan waktunya lebih kurang 13 menit dari mulai hingga korban berhasil dibawa turun untuk ditolong paramedis.

Lomba di Lapangan Merdeka mensimulasikan kejadian di lantai 4 bangunan dengan para penolong harus naik dari luar bangunan. Walhasil, hampir seluruh tim tidak berhasil beraksi di bawah batas waktu 20 menit.

Lomba Balikpapan Fire Rescue Challenge adalah bagian dari rangkaian kegiatan memperingati Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan ulang tahun Kota Balikpapan. BRFC dilaksanakan pada Rabu 6/3 dan Jumat 8/3.

“Kami lombakan 4 nomor, yaitu Fireman Fitness Drill atau uji kekuatan fisik anggota tim, Structural Fire Fighting (penanganan kebakaran gedung, High Angle Rescue-pertolongan di ketinggian, dan Colapsed Structure Search and Rescue atau pertolongan dan pencarian korban bangunan runtuh,” kata Ketua Panitia Vincent Mahesa dari PT Thiess site Melak.

Masing-masing tim diberikan waktu maksimal 20 menit untuk setiap nomor lomba.

”Kecuali Fitness Drill biasanya 10 menit selesai,” tambah Vincent. Lomba ini digelar Rabu bersama High Angle Rescue. Lomba lainnya digelar Jumat.

Regu Fire Rescue dari Pama Kutai Barat tengah beraksi dalam misi penyelamatan korban dari gedung bertingkat dalam Kejuaraan Penyelamatan dan Pemadaman Kebakaran di Lapangan Merdeka Balikpapan, Rabu 5/3/2019. novi abdi/Antara (novi abdi/Antara)
Fireman Fitness Drill menjadi ujian yang menarik karena melombakan lari dalam kostum penolong, kemudian menarik mobil, menaiki dan menuruni tangga bangunan, merayap, menggelar selang pemadam, mendorong tabung kebakaran ukuran besar, dan membawa korban bencana dengan keranjang khusus.

Untuk nomor lomba Structural Fire Fighting dan Collapsed Structure Search, tim memperagakan ketangkasan menangani kebakaran gedung dan pencarian serta penanganan korban bangunan runtuh.

”Kita tidak main api, hanya shooting target (menyemprotkan air ke sasaran untuk pendinginan. Kemudian peserta melakukan pencarian korban di lantai dua,” papar Vincent.

BRFC 2019 diikuti 20 peserta yang berasal dari perusahaan, relawan, dan mahasiswa pencinta alam. Mereka berasal Balikpapan, Kutai Barat, Kutai Timur, Samarinda, Bontang, juga dari provinsi tetangga, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Maluku, PT Natural Tua Tembaga Raya di Pulau Wetar. ***3***