Petrokimia Gresik libatkan warga peringati bulan K3 nasional
6 Maret 2019 19:54 WIB
Seorang warga beraksi memadamkan api dalam lomba K3 warga di halaman SOR Tri Dharma, Kabupaten Gresik, Jawa Timur yang digelar Petrokimia Gresik, Rabu (6/3) (ist)
Gresik, Jawa Timur (ANTARA) - PT Petrokimia Gresik melibatkan warga dari 8 desa di lingkungan perusahaan tersebut dalam memperingati Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Nasional dengan mengelar lomba merespon keselamatan warga di halaman SOR Tri Dharma, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Manager Humas Petrokimia Gresik, Muhammad Ihwan di Gresik, Rabu, mengatakan pihaknya sengaja melibatkan warga sekitar perusahaan karena perusahaan BUMN bidang produksi pupuk itu merupakan objek vital nasional, sehingga pengetahuan dan keterampilan K3 sangat penting untuk diterapkan.
"Penerapan K3 tidak hanya berlaku di perusahaan saja. Tapi bagaimana keselamatan kerja itu juga pengaruhnya dirasakan oleh warga sekitar, sehingga masyarakat juga punya tanggung jawab terhadap perusahaan nasional. Jadi, kegiatan ini sifatnya eksibisi. Ke depan secara bertahap akan ditingkatkan lagi," katanya.
Ia mengatakan, setelah melibatkan warga, Petrokimia Gresik juga akan melibatkan perangkat desa atau kelurahan, agar budaya K3 bisa diimplementasikan secara langsung oleh warga serta perangkat desa/kelurahan.
Manager Lingkungan dan K3 Petrokimia Gresik, Achmad Zaid mengatakan tujuan kegiatan lomba ini untuk mengoneksikan sistem manajemen "Responsible Care" dalam memberikan edukasi terhadap warga sekitar perusahaan.
"Tujuannya supaya warga sekitar sama-sama peduli terhadap perusahaan. Khususnya, dalam menghadapi 'emergency' baik berasal dari perusahaan maupun dari masyarakat sehingga ada aksi dulu," katanya.
Sementara itu Lurah Sukorame Rofiq Udin Effendi mengatakan pelibatkan unsur masyatakat itu sangat baik, khususnya untuk tingkat RW maupun RT, dan warga sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.
"Harapannya, setiap tahun diadakan lagi agar menambah wawasan serta mendekatkan lingkungan dengan lainnya," katanya.
Salah satu peserta asal Desa Roomo Evi Oktoviana (27) mengatakan, lomba K3 ini bisa menambah wawasan soal bagaimana mengetahui dan menangani keselamatan kerja.
"Kalau bisa kegiatan semacam ini ditingkatkan lagi, supaya masyarakat lebih paham," katanya.
Warga yang ikut dalam lomba K3 tersebut berasal dari delapan desa/kelurahan, yakni Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kelurahan Kroman, Karangturi, Karangpoh, Lumpur, Ngipik, Tlogopojok dan Sukorame, dengan masing-masing mengirim tim yang terdiri dari 10 orang.
Manager Humas Petrokimia Gresik, Muhammad Ihwan di Gresik, Rabu, mengatakan pihaknya sengaja melibatkan warga sekitar perusahaan karena perusahaan BUMN bidang produksi pupuk itu merupakan objek vital nasional, sehingga pengetahuan dan keterampilan K3 sangat penting untuk diterapkan.
"Penerapan K3 tidak hanya berlaku di perusahaan saja. Tapi bagaimana keselamatan kerja itu juga pengaruhnya dirasakan oleh warga sekitar, sehingga masyarakat juga punya tanggung jawab terhadap perusahaan nasional. Jadi, kegiatan ini sifatnya eksibisi. Ke depan secara bertahap akan ditingkatkan lagi," katanya.
Ia mengatakan, setelah melibatkan warga, Petrokimia Gresik juga akan melibatkan perangkat desa atau kelurahan, agar budaya K3 bisa diimplementasikan secara langsung oleh warga serta perangkat desa/kelurahan.
Manager Lingkungan dan K3 Petrokimia Gresik, Achmad Zaid mengatakan tujuan kegiatan lomba ini untuk mengoneksikan sistem manajemen "Responsible Care" dalam memberikan edukasi terhadap warga sekitar perusahaan.
"Tujuannya supaya warga sekitar sama-sama peduli terhadap perusahaan. Khususnya, dalam menghadapi 'emergency' baik berasal dari perusahaan maupun dari masyarakat sehingga ada aksi dulu," katanya.
Sementara itu Lurah Sukorame Rofiq Udin Effendi mengatakan pelibatkan unsur masyatakat itu sangat baik, khususnya untuk tingkat RW maupun RT, dan warga sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.
"Harapannya, setiap tahun diadakan lagi agar menambah wawasan serta mendekatkan lingkungan dengan lainnya," katanya.
Salah satu peserta asal Desa Roomo Evi Oktoviana (27) mengatakan, lomba K3 ini bisa menambah wawasan soal bagaimana mengetahui dan menangani keselamatan kerja.
"Kalau bisa kegiatan semacam ini ditingkatkan lagi, supaya masyarakat lebih paham," katanya.
Warga yang ikut dalam lomba K3 tersebut berasal dari delapan desa/kelurahan, yakni Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kelurahan Kroman, Karangturi, Karangpoh, Lumpur, Ngipik, Tlogopojok dan Sukorame, dengan masing-masing mengirim tim yang terdiri dari 10 orang.
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019
Tags: