Pontianak (ANTARA) - Bupati Sambas, Kalimantan Barat, Atbah Romin Suhaili fokus pada program ekspor komoditas pertanian pada 2019 karena memiliki potensi yang tinggi.

"Kabupaten Sambas terus kita jadikan sebagai lumbung pangan Kalbar. Namun untuk tahun ini kami juga fokus pada program ekspor komoditas pertanian," ujarnya saat memberikan sambutan pada temu teknis penyuluh pertanian se-Kabupaten Sambas di Sambas, Rabu.

Menurutnya, Kabupaten Sambas fokus ke program komoditas ekspor pertanian karena memiliki potensi dan daerahnya berbatasan darat langsung dengan negara luar yakni Sarawak, Malaysia.

"Kabupaten Sambas berbatasan darat langsung dengan Malaysia. Itu peluang dan apalagi kita memiliki potensi di sektor pertanian," papar dia.

Ia menyebutkan Kabupaten Sambas memiliki potensi pertanian yang besar. Kemudiaan mayoritas penduduk juga petani sehingga untuk memajukan pertanian perlu peran semua pihak termasuk para penyuluh di Sambas.

"Kami minta penyuluh rendah hati dan sebagai pendidik bagi petani. Transfer ilmu dan teknologi sangat dibutuhkan petani," kata dia.

Terkait kegiatan temu penyuluh se-Kabupaten Sambas, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sambas, M. Yayan Kurniawan menyebutkan pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka koordinasi dan sinergi dari berbagai pihak.

"Kegiatan ini untuk silaturahim antarpenyuluh dan koordinasi serta sinergitas antarprogram atau kegiatan pusat, provinsi dan kabupaten," kata dia.

Pada kesempatan itu Yayan meminta para penyuluh di Sambas mendampingi petani dengan maksimal. "Penyuluh juga diharapkan dapat mengawal dan mendampingi kegiatan yangg akan dilaksanakan pada 2019," pintanya.

Dalam kegiatan temu penyuluh se- Kabupaten Sambas hadir dari Distan TPH Kalbar yang melakukan sosialisasi program pertanian 2019.