Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengajak seluruh ulama dan tokoh masyarakat di Provinsi Aceh untuk tetap menjaga persatuan di tengah perbedaan pandangan politik.
"Keragaman ini jangan sampai ditempuh dengan cara-cara tidak sehat apalagi dengan menebarkan fitnah yang akibatnya tidak hanya kepada calon yang tampil, apakah caleg atau capres, tapi keutuhan bangsa ini secara keseluruhan," kata Menteri Agama, Lukman Hakim, menjelaskan pernyataan Jokowi dalam acara pertemuan dengan ulama dan tokoh masyarakat Aceh, di Istana Negara pada Selasa.
Menurut dia, Jokowi menitipkan kepada ulama agar masyarakat senantiasa menjaga kerukunan. Dalam acara itu, sejumlah ulama juga menyampaikan pandangannya mengenai pemerintahan.
Para ulama juga meminta klarifikasi kepada Jokowi soal isu kabar bohong antek PKI, pro asing, hingga isu tidak memerhatikan umat Islam.
"Mereka mengharapkan Presiden tidak lagi diam saja menyikapi isu-isu yang tidak berdasar dan meminta Presiden lebih tegas menjawab dan klarifikasi isu-isu yang berkembang di media sosial yang tidak benar," jelas dia.
Menurut Hakim, para ulama juga berkenan mendukung Jokowi untuk mengklarifikasi isu-isu fitnah tersebut kepada masyarakat.
Sebanyak 94 ulama dan tokoh masyarakat Aceh menemui dia dalam pertemuan tertutup. Juga hadir perwakilan tokoh masyarakat Aceh, Surya Paloh, dalam acara selama satu jam itu.
Presiden Jokowi ajak ulama jaga persatuan di tengah perbedaan politik
5 Maret 2019 15:23 WIB
Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, makan siang bersama di rumah KH Ma'ruf Amin, di Jalan Situbondo, Jakarta, Jumat (28/12/2018). (Istimewa)
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
Tags: