Surabaya (ANTARA) - Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) mengaku prihatin atas terbakarnya gedung FKM Kampus C Unair Jalan Ir. Soekarno, Kota Surabaya, Jawa Timur pada Senin dini hari.

"Saya prihatin kenapa bisa terbakar. Apalagi di FKM banyak dokumen penting atau berkas mahasiswa," kata salah seorang alumni FKM Universitas Airlangga, Surya Oktinakananda.

Menurut dia, pihak FKM perlu menyiapkan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) untuk digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil. APAR pada umumnya berbentuk tabung yang diisikan dengan bahan pemadam api yang bertekanan tinggi.

"Meski tidak ada korban jiwa, antisipasi sejak dini perlu dilakukan agar kejadian kebakaran di lingkungan kampus tersebut tidak terulang lagi," kata Oktinakananda yang juga Caleg DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo).

Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair Suko Widodo sebelumnya mengatakan kebakaran terjadi di ruang administrasi kemahasiswaan berukuran 3x3 meter, diawali dari suara kaca dan pecahnya kaca lampu ruangan.

Suko menduga, kebakaran terjadi pada pukul 01.00 WIB itu dikarena korsleting atau hubungan arus pendek listrik. Ia pun berterima kasih kepada pihak Pemadam Kebakaran (PMK) dan Polsek Molyorejo yang tanggap dalam membantu penanganan kebakaran.

"Tidak sampai 30 menit, percikan api teratasi, kerugian kecil, tercatat dua personal computer (PC), satu printer, dan sekitar 20 baju toga dan topinya ikut terbakar," katanya.*


Baca juga: Unair sediakan 5.485 kuota untuk mahasiswa baru

Baca juga: Puluhan dokter IKA Unair berikan pengobatan gratis ratusan warga Sidoarjo-Jatim