Syekh asal Palestina didatangkan ACT untuk tabligh akbar di Sumsel
4 Maret 2019 17:29 WIB
Syekh Belajar Buat Parsel Ulama asal Palestina Syekh Jalil memperhatikan siswa SD Integral Luqman al Hakim merangkai parsel Lebaran di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (2/7). Empat ulama asal Palestina mengunjungi sekolah tersebut untuk berbagi cerita dan pengalaman tentang Palestina. Mereka juga berencana membawa budaya merangkai parcel ke wilayah Palestina. ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Palembang (ANTARA) - Organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) perwakilan di Provinsi Sumatera Selatan akan mendatangkan syekh (ulama besar) asal Palestina untuk menggelar tabligh akbar dan sekaligus mengabarkan kondisi terkini di negaranya yang masih dijajah zionis Israel kepada masyarakat Indonesia.
Humas ACT Sumsel, Hening di Palembang, Senin, mengatakan, Syekh Imad M M Isthaiwi dijadwalkan melakukan "road show" ke Sumsel pada 10-17 Maret 2019 dengan menyambangi beberapa kabupaten/kota di antaranya Palembang, Ogan Ilir, Prabumulih dan Lahat.
Sebelumnya, Syekh Imad M M Isthaiwi sudah mengunjungi Lampung untuk sejumlah kegiatan serupa.
"Khusus di Palembang direncanakan akan ada 23 titik yang nanti akan dikunjungi, di antaranya masjid-masjid seperti Masjid Al Aqobah, Masjid DPRD dan Masjid PLN," kata dia.
Ia mengatakan kedatangan syekh asal Palestina ini tak lain ingin mengajak warga Sumsel untuk lebih peduli lagi dengan Palestina.
Warga Palestina, khususnya di Tepi Barat, kini semakin terdesak oleh pendudukan ilegal yang dilakukan zionis Israel, bahkan kodnisi masyarakatnya diperkirakan bakal lebih parah di masa mendatang.
Perkiraan ini diperkuat oleh pernyataan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang menyatakan bahwa wilayah Palestina lainnya, yakni di Gaza, tidak layak huni pada 2020.
Atas kondisi ini, Indonesia yang merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia diharapkan dapat melakukan langkah konkret untuk membantu warga Palestina.
Salah satunya yang sedang dilakukan ACT yakni penggalangan dana untuk mengirimkan Kapal Kemanusiaan Jilid II setelah pada pertengahan Februari lalu mengirim kapal kemanusiaan yang pertama.
"Bantuan pun dapat berupa beras, tidak mesti berupa uang. Bagi warga yang peduli silakan menghubungi kami," kata dia.
ACT adalah organisasi nirlaba profesional yang memfokuskan kerja-kerja kemanusiaan pada penanggulangan bencana mulai fase darurat sampai dengan fase pemulihan setelah bencana.
Organisasi ini sudah sejak lama memiliki kepedulian terhadap Palestina.
Baca juga: Ulama Palestina Syeikh Muhammad: sudah lama bermimpi ke Indonesia
Baca juga: Ulama Palestina tabligh akbar di Aceh Tengah
Baca juga: ACT kirim 2.000 ton beras ke Palestina
Baca juga: Bantu krisis kemanusiaan Palestina, ACT Sulsel buka donasi
Baca juga: ACT gelar konser amal peduli Palestina dan Lombok
Humas ACT Sumsel, Hening di Palembang, Senin, mengatakan, Syekh Imad M M Isthaiwi dijadwalkan melakukan "road show" ke Sumsel pada 10-17 Maret 2019 dengan menyambangi beberapa kabupaten/kota di antaranya Palembang, Ogan Ilir, Prabumulih dan Lahat.
Sebelumnya, Syekh Imad M M Isthaiwi sudah mengunjungi Lampung untuk sejumlah kegiatan serupa.
"Khusus di Palembang direncanakan akan ada 23 titik yang nanti akan dikunjungi, di antaranya masjid-masjid seperti Masjid Al Aqobah, Masjid DPRD dan Masjid PLN," kata dia.
Ia mengatakan kedatangan syekh asal Palestina ini tak lain ingin mengajak warga Sumsel untuk lebih peduli lagi dengan Palestina.
Warga Palestina, khususnya di Tepi Barat, kini semakin terdesak oleh pendudukan ilegal yang dilakukan zionis Israel, bahkan kodnisi masyarakatnya diperkirakan bakal lebih parah di masa mendatang.
Perkiraan ini diperkuat oleh pernyataan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang menyatakan bahwa wilayah Palestina lainnya, yakni di Gaza, tidak layak huni pada 2020.
Atas kondisi ini, Indonesia yang merupakan negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia diharapkan dapat melakukan langkah konkret untuk membantu warga Palestina.
Salah satunya yang sedang dilakukan ACT yakni penggalangan dana untuk mengirimkan Kapal Kemanusiaan Jilid II setelah pada pertengahan Februari lalu mengirim kapal kemanusiaan yang pertama.
"Bantuan pun dapat berupa beras, tidak mesti berupa uang. Bagi warga yang peduli silakan menghubungi kami," kata dia.
ACT adalah organisasi nirlaba profesional yang memfokuskan kerja-kerja kemanusiaan pada penanggulangan bencana mulai fase darurat sampai dengan fase pemulihan setelah bencana.
Organisasi ini sudah sejak lama memiliki kepedulian terhadap Palestina.
Baca juga: Ulama Palestina Syeikh Muhammad: sudah lama bermimpi ke Indonesia
Baca juga: Ulama Palestina tabligh akbar di Aceh Tengah
Baca juga: ACT kirim 2.000 ton beras ke Palestina
Baca juga: Bantu krisis kemanusiaan Palestina, ACT Sulsel buka donasi
Baca juga: ACT gelar konser amal peduli Palestina dan Lombok
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: