Masyarakat NTT diimbau BMKG tetap waspadai bencana hidrometeorologi
4 Maret 2019 13:34 WIB
BADAI TERJANG KOTA KUPANG Warga melihat atap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU) yang atapnya hampir rubuh diterjang oleh angin di Kota Kupang, NTT, Senin (12/11/2018). Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT mendata kurang lebih tujuh rumah mengalami kerusakan berat serta satu SPBU ambruk diterjang badai yang disertai hujan lebat yang terjadi pada Minggu (11/11) malam. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/pras. (Antara Foto/Kornelis Kaha)
Kupang, (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mengimbau masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk tetap waspada terhadap terjadinya bencana hidrometeorologi.
"Bencana hidrometeorologi masih berpotensi terjadi seperti, hujan deras disertai angin puting beliung yang terjadi pekan lalu di Kota Kupang dan Kabupaten Sabu Raijua," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kupang, Apolinaris Geru kepada Antara di Kupang, Senin, terkait potensi bencana di NTT.
Dua kabupaten di provinsi berbasis kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT) pekan lalu dilanda bencana angin puting beliung.
Bencana itu menyebabkan ratusan rumah penduduk Kota Kupang rusak dan belasan hektare tambak garam milik petani di Kabupaten Sabu Raijua rusak berat.
Menurut dia, wilayah NTT saat ini masih berada pada musim hujan, di mana potensi angin kencang disertai hujan deras masih dapat terjadi.
"Kita bisa lihat dari gumpalan atau kumpulan awan tebal dan hitam dan ini menunjukkan masih adanya potensi bencana hidrometeorologi," katanya.
Dia menambahkan, dalam beberapa hari ke depan masih ada potensi terjadinya angin kencang.
"Memang tidak bisa diprediksi apakah angin puting beliung atau angin kencang, yang pasti ada potensi angin kencang, jadi warga sebaiknya tetap waspada," katanya.
Karena itu, masyarakat harus tetap waspada agar bisa terhindari dari bencana yang menimbulkan korban jiwa, katanya.
Baca juga: BMKG ingatkan potensi bencana hidrometeorologi di seluruh Indonesia
Baca juga: 29 korban meninggal akibat bencana di NTT, sebut BPBD
Baca juga: 977 gempa guncang NTT selama 2018
"Bencana hidrometeorologi masih berpotensi terjadi seperti, hujan deras disertai angin puting beliung yang terjadi pekan lalu di Kota Kupang dan Kabupaten Sabu Raijua," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kupang, Apolinaris Geru kepada Antara di Kupang, Senin, terkait potensi bencana di NTT.
Dua kabupaten di provinsi berbasis kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT) pekan lalu dilanda bencana angin puting beliung.
Bencana itu menyebabkan ratusan rumah penduduk Kota Kupang rusak dan belasan hektare tambak garam milik petani di Kabupaten Sabu Raijua rusak berat.
Menurut dia, wilayah NTT saat ini masih berada pada musim hujan, di mana potensi angin kencang disertai hujan deras masih dapat terjadi.
"Kita bisa lihat dari gumpalan atau kumpulan awan tebal dan hitam dan ini menunjukkan masih adanya potensi bencana hidrometeorologi," katanya.
Dia menambahkan, dalam beberapa hari ke depan masih ada potensi terjadinya angin kencang.
"Memang tidak bisa diprediksi apakah angin puting beliung atau angin kencang, yang pasti ada potensi angin kencang, jadi warga sebaiknya tetap waspada," katanya.
Karena itu, masyarakat harus tetap waspada agar bisa terhindari dari bencana yang menimbulkan korban jiwa, katanya.
Baca juga: BMKG ingatkan potensi bencana hidrometeorologi di seluruh Indonesia
Baca juga: 29 korban meninggal akibat bencana di NTT, sebut BPBD
Baca juga: 977 gempa guncang NTT selama 2018
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: