Pengusaha Desa Wukirsari deklarasi "pengusaha ramah anak"
3 Maret 2019 19:49 WIB
Sejumlah anak menari tari Saman saat acara "Stop Pekerja Anak" di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Senin (12/8/2017). Pengusaha di Desa Wukirsari, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mendeklarasikan "Pengusaha Ramah Anak" yang antara lain tidak menggunakan pekerja usia anak-anak. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Sleman (ANTARA) - Desa Wukirsari, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta mendeklarasikan sebagai desa layak anak yang juga diikuti dengan deklarasi "Pengusaha Ramah Anak" oleh para pelaku usaha di desa itu, Minggu.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan deklarasi Padukuhan Gondang 2, Wukirsari sebagai Padukuhan Ramah Anak di Kabupaten Sleman.
Deklarasi yang dilakukan di Bumi Perkemahan Gondang 2 tersebut ditandai dengan cap tangan oleh Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun kemudian diikuti oleh instansi vertikal dan para pengusaha.
Dalam deklarasi tersebut para pengusaha berkomitmen untuk mewujudkan tidak memperkerjakan anak di bawah umur, sebagai salah satu komitmen para pengusaha untuk mewujudkan Desa Ramah Anak di Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan.
Selain itu, melalui pendeklarasian tersebut Desa Wukirsari sudah memiliki Forum Anak, Tim Anak, Tim Pemerhati Anak, dan Sekolah pintar sebagai wujud terciptanya Desa Ramah Anak.
Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan deklarasi tersebut tercapai berkat komitmen dari seluruh pilar di Sleman, yakni pemerintah mulai dari kepala daerah hingga masyarakat, kemudian akedemisi, dunia usaha, masyarakat, dan media.
"Dengan adanya Sekolah Pintar yang ada di Desa Wukirsari merupakan salah satu pilar akedemisi terwujudnya Desa Ramah Anak di Desa Wukirsari," katanya.
Ia mengatakan setelah komitmen terbentuk konsistensi dibutuhkan sehingga upaya terciptanya Desa Ramah Anak akan terus dilakukan.
"Sehingga tujuannya cuma satu, pemenuhan hak anak di Kabupaten Sleman sudah terpenuhi," katanya.
Ia berharap, dengan dideklarasikannya Padukuhan Gondang 2 sebagai Padukuhan Ramah Anak di Kabupaten Sleman, langkah tersebut dapat diikuti oleh pedukuhan lainnya di Kabupaten Sleman.
Sri Muslimatun mengatakan saat ini sudah ada 69 dari 86 desa di Kabupaten Sleman dengan predikat ramah anak.
"Ditargetkan tahun ini seluruh desa di Kabupaten Sleman sudah menyandang predikat ramah anak," katanya.
Kepala Sekolah Pintar Ani Martanti mengatakan para pengusaha di Desa Wukirsari memiliki perhatian yang tinggi terhadap pengembangan anak, sehingga melalui kegiatan tersebut untuk mengajak para pengusaha agar menciptakan Desa Ramah Anak dan pemenuhan hak anak.
Beberapa prestasi yang sudah dicapai Desa Wukirsari terkait dengan Desa Ramah Anak, yakni kegiatan Sekolah Pintar yang dimulai pada 2015 mendapatkan penghargaan pada Desember 2018 dari Kementerian Desa RI peringkat 2 dari 75 ribu desa se-indonesia dalam kategori inovasi desa. Desa Wukirsari juga mendapatkan peringkat 3 di Kabupaten Sleman pada evaluasi Desa Ramah Anak pada 2018.
Baca juga: Wujudkan sekolah ramah anak, Pemkab Sleman berkolaborasi dengan PDAM
Baca juga: Menteri Yohana minta pemda awasi perusahaan pekerjakan anak-anak
Baca juga: Desa Wukirsari didorong jadi sentra burung murai batu
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan deklarasi Padukuhan Gondang 2, Wukirsari sebagai Padukuhan Ramah Anak di Kabupaten Sleman.
Deklarasi yang dilakukan di Bumi Perkemahan Gondang 2 tersebut ditandai dengan cap tangan oleh Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun kemudian diikuti oleh instansi vertikal dan para pengusaha.
Dalam deklarasi tersebut para pengusaha berkomitmen untuk mewujudkan tidak memperkerjakan anak di bawah umur, sebagai salah satu komitmen para pengusaha untuk mewujudkan Desa Ramah Anak di Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan.
Selain itu, melalui pendeklarasian tersebut Desa Wukirsari sudah memiliki Forum Anak, Tim Anak, Tim Pemerhati Anak, dan Sekolah pintar sebagai wujud terciptanya Desa Ramah Anak.
Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan deklarasi tersebut tercapai berkat komitmen dari seluruh pilar di Sleman, yakni pemerintah mulai dari kepala daerah hingga masyarakat, kemudian akedemisi, dunia usaha, masyarakat, dan media.
"Dengan adanya Sekolah Pintar yang ada di Desa Wukirsari merupakan salah satu pilar akedemisi terwujudnya Desa Ramah Anak di Desa Wukirsari," katanya.
Ia mengatakan setelah komitmen terbentuk konsistensi dibutuhkan sehingga upaya terciptanya Desa Ramah Anak akan terus dilakukan.
"Sehingga tujuannya cuma satu, pemenuhan hak anak di Kabupaten Sleman sudah terpenuhi," katanya.
Ia berharap, dengan dideklarasikannya Padukuhan Gondang 2 sebagai Padukuhan Ramah Anak di Kabupaten Sleman, langkah tersebut dapat diikuti oleh pedukuhan lainnya di Kabupaten Sleman.
Sri Muslimatun mengatakan saat ini sudah ada 69 dari 86 desa di Kabupaten Sleman dengan predikat ramah anak.
"Ditargetkan tahun ini seluruh desa di Kabupaten Sleman sudah menyandang predikat ramah anak," katanya.
Kepala Sekolah Pintar Ani Martanti mengatakan para pengusaha di Desa Wukirsari memiliki perhatian yang tinggi terhadap pengembangan anak, sehingga melalui kegiatan tersebut untuk mengajak para pengusaha agar menciptakan Desa Ramah Anak dan pemenuhan hak anak.
Beberapa prestasi yang sudah dicapai Desa Wukirsari terkait dengan Desa Ramah Anak, yakni kegiatan Sekolah Pintar yang dimulai pada 2015 mendapatkan penghargaan pada Desember 2018 dari Kementerian Desa RI peringkat 2 dari 75 ribu desa se-indonesia dalam kategori inovasi desa. Desa Wukirsari juga mendapatkan peringkat 3 di Kabupaten Sleman pada evaluasi Desa Ramah Anak pada 2018.
Baca juga: Wujudkan sekolah ramah anak, Pemkab Sleman berkolaborasi dengan PDAM
Baca juga: Menteri Yohana minta pemda awasi perusahaan pekerjakan anak-anak
Baca juga: Desa Wukirsari didorong jadi sentra burung murai batu
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: