Salinas, Ekuador (ANTARA) - Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido mengatakan pada Sabtu (2/3) bahwa ia akan kembali ke negaranya setelah kunjungannya di Ekuador.

Ia juga menyeru masyarakat kembali melancarkan protes untuk menentang Presiden Nicolas Maduro, yang pemerintahannya telah melarang dia pergi ke luar negeri.

Guaido telah menghabiskan waktu selama beberapa hari belakangan untuk melakukan lawatan ke beberapa negara Amerika Latin dalam rangka mencari dukungan bagi kampanyenya untuk membentuk pemerintahan peralihan dan menggulingkan Maduro, yang ia kecam sebagai perebut kekuasaan secara tidak sah.

Ia telah mengunjungi Brazil, Argentina dan Paraguay setelah meninggalkan Venezuela pekan lalu menuju Kolombia untuk mengoordinasikan usaha-usaha di sana guna mengirim bantuan kemanusiaan ke negaranya, walaupun tentara yang setia kepada Maduro menghalangi konvoi truk-truk bantuan dan melarangnya untuk masuk.

"Untuk melakukan langkah-langkah berikut bagi rakyat Venezuela, saya umumkan akan pulang dari Ekuador," kata Guaido dalam jumpa pers di kota pesisir Salinas, bersama dengan Presiden Ekuador Lenin Moreno.

Guaido tidak mengatakan kapan tepatnya atau bagaimana ia akan kembali ke Venezuela. Ia diperkirakan meninggalkan Ekuador pada pukul 09.30 waktu setempat pada Ahad, menurut jadwal yang dimiliki pemerintah Ekuador menyangkut lawatannya.

Kepulangannya membuka kemungkinan pihak Venezuela akan berusaha menangkapnya. Mahkamah Agung telah memberlakukan larangan bepergian atas dia setelah ia memohon konstitusi negara itu pada 23 Januari memulihkan kepresidenan sementara, yang diakui sah sebagian besar negara Barat.

Guaido mengatakan rakyat Venezuela hendaknya turun lagi ke jalan-jalan pada Senin dan Selasa, walaupun Venezuela, seperti negara-negara Amerika Latin, sedang merayakan hari libur Karnaval.

Pemimpin oposisi itu juga menyerukan pendukung internasionalnya memberlakukan langkah-langkah lebih keras untuk menekan Maduro. Setelah setelah konvoi bantuan mengalami kegagalan, ia juga mengusulkan agar "semua opsi tetap dibuka."

Baca juga: Vokalis Pink Floyd kecam konser "100 juta dolar" di perbatasan Venezuela
Baca juga: Turki katakan negara-negara pendukung Guaido picu krisis Venezuela


Sumber: Reuters
Penyunting: Mohamad Anthoni