Muslim sejati bisa ditempa melalui pondok pesantren, sebut Wagub Sulsel
3 Maret 2019 17:42 WIB
Wapres Resmikan Rusunawa Ponpes Nahdatul Ulum Wapres Jusuf Kalla (kedua kanan) bersama ibu Mufidah Jusuf Kalla (kedua kiri) melihat fasilitas Rumah Susun Sewa (Rusunawa) untuk para santri di Pondok Pesantren Nahdatul Ulum Soreang saat peresmiannya, Maros, Sulawesi Selatan, Sabtu (21/1/2017). Keberadaan Rusunawa itu diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas pendidikan bagi para santri yang menuntut ilmu agama di Ponpes tersebut. (ANTARA FOTO/Syamsu Millah/Tim Media Wapres)
Makassar (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman meminta pondok pesantren (ponpes) di daerah itu sebagai tempat menempa diri menjadi pribadi Muslim yang sejati.
"Jadikan pondok pesantren ini sebagai tempat menempa diri menjadi pribadi Muslim yang sejati, yang menjalankan syariat dan akidah-aqidah agama Islam," katanya pada acara peresmian Gedung MTS/SMPTs Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nur Tompobulu, Kabupaten Maros, Ahad .
Ia mengapresiasi pendirian pondok pesantren tersebut. Apalagi pendiri pesantren itu telah "concern" dalam dunia pendidikan Islam sebelum Indonesia merdeka, yakni sekitar tahun 1937-an.
Wagub Sulsel sekaligus melakukan penandatanganan prasasti peresmian Ponpes An-Nur dan dilanjutkan dengan pengguntingan pita sebagai simbol peresmian gedung ponpes.
Ketua Dewan Penasihat Ponpes An-Nur, HM Alwi Hamu, mengucapkan terima kasih telah mengangkat dirinya sebagai penasihat di pesantren ini.
"Pembangunan ponpes ini sesuai dengan namanya An-Nur yang berarti cahaya, cahaya untuk kemajuan pendidikan bahasa Arab, khususnya di Kecamatan Tompobulu ini. Karena bahasa Arab adalah bahasa induk agama Islam," ucapnya.
Pembina Yayasan H Muhammad Nur, dalam laporannya mengatakan, ponpes ini dirintis sejak dua tahun lalu.
Dimulai dengan pendidikan membaca Al Quran, lalu madrasah tsanawiyah, dan dua tahun lagi akan mendirikan madrasah aliyah.
"Kami juga mengucapkan terima kasih atas semua pihak yang terlibat dalam pembangunan Ponpes An-Nur selama 15 bulan ini untuk menyelesaikan bangunan berlantai tiga ini," ujarnya.
Turut hadir Wakil Bupati Maros HA Harmil Mattotorang dan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Sulsel H Anwar Abu Bakar.
Baca juga: Wapres resmikan pesantren IMMIM Maros
Baca juga: Wahdah Islamiyah bangun pesantren terpadu di Sulsel
"Jadikan pondok pesantren ini sebagai tempat menempa diri menjadi pribadi Muslim yang sejati, yang menjalankan syariat dan akidah-aqidah agama Islam," katanya pada acara peresmian Gedung MTS/SMPTs Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nur Tompobulu, Kabupaten Maros, Ahad .
Ia mengapresiasi pendirian pondok pesantren tersebut. Apalagi pendiri pesantren itu telah "concern" dalam dunia pendidikan Islam sebelum Indonesia merdeka, yakni sekitar tahun 1937-an.
Wagub Sulsel sekaligus melakukan penandatanganan prasasti peresmian Ponpes An-Nur dan dilanjutkan dengan pengguntingan pita sebagai simbol peresmian gedung ponpes.
Ketua Dewan Penasihat Ponpes An-Nur, HM Alwi Hamu, mengucapkan terima kasih telah mengangkat dirinya sebagai penasihat di pesantren ini.
"Pembangunan ponpes ini sesuai dengan namanya An-Nur yang berarti cahaya, cahaya untuk kemajuan pendidikan bahasa Arab, khususnya di Kecamatan Tompobulu ini. Karena bahasa Arab adalah bahasa induk agama Islam," ucapnya.
Pembina Yayasan H Muhammad Nur, dalam laporannya mengatakan, ponpes ini dirintis sejak dua tahun lalu.
Dimulai dengan pendidikan membaca Al Quran, lalu madrasah tsanawiyah, dan dua tahun lagi akan mendirikan madrasah aliyah.
"Kami juga mengucapkan terima kasih atas semua pihak yang terlibat dalam pembangunan Ponpes An-Nur selama 15 bulan ini untuk menyelesaikan bangunan berlantai tiga ini," ujarnya.
Turut hadir Wakil Bupati Maros HA Harmil Mattotorang dan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Sulsel H Anwar Abu Bakar.
Baca juga: Wapres resmikan pesantren IMMIM Maros
Baca juga: Wahdah Islamiyah bangun pesantren terpadu di Sulsel
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: