Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian terus meningkatkan nilai tambah komoditas kelapa yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan, di mana langkah ini sejalan dengan kebijakan hilirisasi industri guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Industri pengolahan kelapa di Indonesia cukup berkembang di beberapa wilayah seperti Riau, Sulawesi Utara, Gorontalo, Jambi, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih lewat keterangannya di Jakarta, Minggu.

Gati menyebutkan, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara sebagai salah satu daerah yang berpeluang dalam pengembangan industri pengolahan kelapa yang produktif.

“Karena di sana, lahan perkebunan kelapanya luas, sehingga cukup prospektif,” ujarnya.

Untuk itu, Kemenperin akan melakukan kegiatan pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) Kelapa Terpadu di Minahasa Selatan.

Upaya ini dilaksanakan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas kelapa melalui diversifikasi produk olahan kelapa maupun pengolahan produk sampingannya.

“Tujuannnya, diharapkan dapat semakin meningkatkan kesejahteraan para pelaku agribisnis kelapa mulai dari sektor hulu sampai hilir,” tegasnya.

Gati menambahkan, produk turunan kelapa sudah memberikan kontribusi nilai ekspor yang lebih besar jika dibandingkan dengan ekspor buah kelapa utuh.

Data BPS tahun 2017 menunjukkan, nilai ekspor produk turunan kelapa sebesar USD1,2 miliar yang terdiri dari coco fibre, kopra, dessicated coconut, coconut cream, coconut sheel, charcoal dan coconut activate carbon.

“Sebagian besar pengolahan dilakukan pada skala rumah tangga dan kelompok kecil di setiap kecamatan,” imbuhnya.

Pengembangan IKM Kelapa Terpadu di Minahasa Selatan, terdiri dari tiga jenis kegiatan utama, yaitu fasilitasi penumbuhan wirausaha baru industri kecil pengolahan produk olahan kelapa (minyak kelapa), pengembangan sentra industri kecil arang tempurung kelapa, dan peningkatan kemampuan IKM permesinan Teknologi Tepat Guna (TTG) pendukung pengolahan kelapa.

Kegiatan fasilitasi penumbuhan wirausaha baru industri kecil pengolahan produk olahan kelapa (minyak kelapa), dilaksanakan melalui bimbingan teknis produksi dan kewirausahaan IKM pengolahan minyak kelapa kepada 25 orang.

Selain itu, fasilitasi mesin dan peralatan IKM pengolahan minyak kelapa yang terdiri dari 10 set mesin TTG kombinasi parut kelapa dan peras santan kelapa.