Jakarta (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengguna jasa layanan kapal KMP Ihan Batak saat berkunjung ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba, Sumatera Utara.

Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu mengatakan, sejak peluncuran awal KMP Ihan Batak pada 27 Desember 2018, antusiasme pengguna jasa cukup tinggi dengan kehadiran kapal berukuran 300 GT, yang dibangun Kementerian Perhubungan untuk Kawasan Danau Toba tersebut.

"Kami mengapresiasi kepercayaan yang diberikan pemerintah kepada ASDP dalam mengoperasikan KMP Ihan Batak ini untuk melayani lintas penyeberangan antarkabupaten yang menghubungkan Kabupaten Toba Samosir dengan Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, yang berjarak sembilan mil. Tentu ketersediaan sarana dan prasarana transportasi yang memadai, aman, dan nyaman sangat didambakan oleh masyarakat dalam mobilitas sehari-hari," tuturnya.

Respon positif atas layanan KMP Ihan Batak diungkapkan sejumlah pengguna jasa di kawasan Danau Toba dan ASDP berkomitmen terus menghadirkan layanan penyeberangan yang semakin nyaman, aman dan selalu memprioritaskan aspek keselamatan.

KMP Ihan Batak dibangun Kementerian Perhubungan dengan biaya APBN selama dua tahun di galangan kapal PT Dok Bahari Nusantara di Desa Parparean II Porsea Tobasa.

Kapal, yang memiliki kapasitas penumpang 280 orang dan kendaraan campuran sebanyak 32 unit itu, akan melayani rute Ajibata-Ambarita dengan operator ASDP Indonesia Ferry Cabang Sibolga.

Kapal ini beroperasi sebanyak delapan perjalanan per hari dengan jadwal keberangkatan dari Pelabuhan Penyeberangan Ajibata di Toba Samosir pukul 08.00 WIB, 11.00 WIB, 14.00 WIB, dan 17.00 WIB.

Sebaliknya, jadwal keberangkatan dari Pelabuhan Penyeberangan Ambarita, Pulau Samosir, pada pukul 09.30 WIB, 12.30 WIB, 15.30 WIB dan terakhir 18.30 WIB.

Dalam mendukung program KSPN Wilayah Danau Toba, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan melakukan pembangunan sarana dan prasarana penyeberangan.

Untuk kapal, selain KMP Ihan Batak, akan dibangun lagi dua unit kapal ro-ro dan satu unit bus air yang nantinya beroperasi di Danau Toba, sedangkan untuk prasarana dibangun pelabuhan penyeberangan di delapan lokasi utama yakni Ajibata, Ambarita, Simanindo, Tigaras, Muara, Balige, Tongging, dan Marbun Toruan.

Sementara, tarif penumpang dan kendaraan di atas KMP Ihan Batak, dikenakan untuk pejalan kaki dewasa Rp9.000 dan anak Rp6.000.

Adapun tarif tiket kendaraan Gol I (sepeda dayung) Rp13.000, Gol II (sepeda motor) Rp22.000, Gol III (becak, sepeda motor 500 cc ke atas) Rp45.000, Gol IV (minibus/sedan) Rp135.000, Gol IV (pick up) Rp120.000, Gol V (bus sedang) Rp287.000, Gol V (colt diesel 5-7 meter) Rp234.000, Gol VI (bus besar) Rp487.000, Gol VI (fuso 7-10 meter) Rp384.000, Gol VII (tronton) Rp483.000, Gol VIII (trailer) Rp715.000, dan Gol IX (trailer di atas 16 meter) Rp1.065.000.

"Dengan adanya KMP Ihan Batak ini, diharapkan tidak hanya memperlancar konektivitas antarpulau, tetapi juga meningkatkan pelayanan transportasi penyeberangan serta peningkatan pertumbuhan ekonomi di sekitar kawasan Danau Toba yang diarahkan menjadi destinasi pariwisata bertaraf internasional," kata Ira.

Baca juga: Menko Luhut resmikan Kapal Roro Ihan Batak
Baca juga: Kemenhub luncurkan KMP Ihan Batak