Museum Tanah, alternatif wisata di Bogor
2 Maret 2019 08:32 WIB
Wisatawan mengamati salah satu diorama lahan di Museum Tanah, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/2/2019). (ANTARA News/Aditya Pradana Putra)
Bogor (ANTARA) - Memasuki gedung tua yang berada di Jalan Ir. Djuanda 98 Kota Bogor, Jawa Barat, pengunjung akan melihat puluhan sampel tanah dari berbagai wilayah di Indonesia yang dipajang dalam sebuah etalase kaca.
Museum Tanah Bogor, nama tempat tersebut, baru resmi dibuka sejak dua tahun lalu. Sesuai dengan namanya, museum yang menempati gedung berusia 114 tahun itu menjadi alternatif tujuan wisata edukasi di Bogor untuk mengenal berbagai jenis tanah, termasuk keistimewaan banyak ordo tanah yang ada di Tanah Air.
Indonesia ternyata memiliki 10 dari 12 ordo (klasifikasi) tanah yang ada di dunia.
"Di sini terdapat contoh-contoh tanah dari berbagai daerah di Indonesia, peta sumber daya lahan, beragam organisme yang hidup di tanah, diorama ekosistem tanah, dan sejumlah peralatan untuk meneliti tanah," kata petugas Museum Tanah Bogor, Arus Budi, saat ditemui Jumat (1/3).
Tak hanya itu, tambah dia, Museum Tanah yang dikelola Kementerian Pertanian itu juga memamerkan berbagai jenis batuan dan kayu fosil yang ditemukan di dalam tanah dari sejumlah daerah.
Selain ruang pamer koleksi, Museum Tanah juga dilengkapi dengan ruang audio visual agar pengunjungnya bisa mengetahui lebih banyak lagi seputar tanah-tanah yang ada di Indonesia dan dunia.
Tak sulit menemukan Museum Tanah. Berada di seberang akses masuk utama Kebun Raya Bogor, museum yang menempati bangunan tua itu bisa dicapai dengan sejumlah moda transportasi, seperti mobil angkutan kota, mobil taksi, ojek berbasis daring, dan kendaraan pribadi.
"Kalau suka berjalan kaki, museum ini juga bisa dicapai dari Stasiun KA Bogor," kata Arus. Apalagi, lanjut dia, sekarang trotoar di Bogor semakin luas dan nyaman untuk dilalui.
Arus mengatakan, siapa saja bisa berkunjung di Museum Tanah.
"Untuk rombongan besar, sebelum datang sebaiknya melakukan pemberitahuan dulu agar kami bisa menyediakan pemandu wisata," kata Arus.
Meski untuk berwisata di Museum Tanah tidak dipungut biaya alias gratis, sayangnya museum ini hanya beroperasi pada Senin hingga Jumat pada pukul 08.00-16.00, sementara pada Sabtu dan Minggu museum libur beroperasi.
Salah satu pengunjung, Andi Wildan (17), mengatakan Museum Tanah menarik untuk dikunjungi.
"Belum ada tempat lain yang memberikan informasi selengkap di Museum Tanah," kata pelajar SMA Al Ihsan Jakarta Pusat.
Apalagi, lanjut Andi, lokasinya tidak jauh dari Museum Zoologi dan Kebun Raya Bogor.
Senada dengan Andi, seorang wisatawan lainnya, Zidane Putra (16), mengatakan informasi-informasi yang disampaikan di Museum Tanah sangat lengkap.
"Sayang sekali kalau bukanya hanya Senin sampai Jumat, padahal banyak masyarakat kita memiliki waktu luang lebih banyak di akhir pekan," kata Zidane.
VIDEO:
(Penulis: Peserta Susdape XIX/Aditya Pradana Putra)
Museum Tanah Bogor, nama tempat tersebut, baru resmi dibuka sejak dua tahun lalu. Sesuai dengan namanya, museum yang menempati gedung berusia 114 tahun itu menjadi alternatif tujuan wisata edukasi di Bogor untuk mengenal berbagai jenis tanah, termasuk keistimewaan banyak ordo tanah yang ada di Tanah Air.
Indonesia ternyata memiliki 10 dari 12 ordo (klasifikasi) tanah yang ada di dunia.
"Di sini terdapat contoh-contoh tanah dari berbagai daerah di Indonesia, peta sumber daya lahan, beragam organisme yang hidup di tanah, diorama ekosistem tanah, dan sejumlah peralatan untuk meneliti tanah," kata petugas Museum Tanah Bogor, Arus Budi, saat ditemui Jumat (1/3).
Tak hanya itu, tambah dia, Museum Tanah yang dikelola Kementerian Pertanian itu juga memamerkan berbagai jenis batuan dan kayu fosil yang ditemukan di dalam tanah dari sejumlah daerah.
Selain ruang pamer koleksi, Museum Tanah juga dilengkapi dengan ruang audio visual agar pengunjungnya bisa mengetahui lebih banyak lagi seputar tanah-tanah yang ada di Indonesia dan dunia.
Tak sulit menemukan Museum Tanah. Berada di seberang akses masuk utama Kebun Raya Bogor, museum yang menempati bangunan tua itu bisa dicapai dengan sejumlah moda transportasi, seperti mobil angkutan kota, mobil taksi, ojek berbasis daring, dan kendaraan pribadi.
"Kalau suka berjalan kaki, museum ini juga bisa dicapai dari Stasiun KA Bogor," kata Arus. Apalagi, lanjut dia, sekarang trotoar di Bogor semakin luas dan nyaman untuk dilalui.
Arus mengatakan, siapa saja bisa berkunjung di Museum Tanah.
"Untuk rombongan besar, sebelum datang sebaiknya melakukan pemberitahuan dulu agar kami bisa menyediakan pemandu wisata," kata Arus.
Meski untuk berwisata di Museum Tanah tidak dipungut biaya alias gratis, sayangnya museum ini hanya beroperasi pada Senin hingga Jumat pada pukul 08.00-16.00, sementara pada Sabtu dan Minggu museum libur beroperasi.
Salah satu pengunjung, Andi Wildan (17), mengatakan Museum Tanah menarik untuk dikunjungi.
"Belum ada tempat lain yang memberikan informasi selengkap di Museum Tanah," kata pelajar SMA Al Ihsan Jakarta Pusat.
Apalagi, lanjut Andi, lokasinya tidak jauh dari Museum Zoologi dan Kebun Raya Bogor.
Senada dengan Andi, seorang wisatawan lainnya, Zidane Putra (16), mengatakan informasi-informasi yang disampaikan di Museum Tanah sangat lengkap.
"Sayang sekali kalau bukanya hanya Senin sampai Jumat, padahal banyak masyarakat kita memiliki waktu luang lebih banyak di akhir pekan," kata Zidane.
VIDEO:
(Penulis: Peserta Susdape XIX/Aditya Pradana Putra)
Pewarta: Peserta Susdape XIX/Aditya Pradana Putra
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: