28 orang sudah dievakuasi dari tambang emas di Bolang Mongondow
2 Maret 2019 06:25 WIB
Tim SAR gabungan menggotong jenazah penambang emas Tedi Mokodompit, yang meninggal dunia dalam proses evakuasi korban longsor di area pertambangan emas tanpa izin di Desa Bakan, Kabupaten Bolaang Mongondouw, Sulawesi Utara, Kamis (28/2/2019). ANTARA FOTO/Adwit B Pramono
Manado, Sulawesi Utara (ANTARA) - Petugas penyelamat sudah berhasil mengevakuasi 28 orang yang tertimbun material longsoran di area penambangan emas tak berizin di Desa Bakan, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow pada hari kelima upaya evakuasi, Jumat, kata Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho.
Dalam siaran persnya, Sutopo menjelaskan di antara 28 korban yang berhasil dievakuasi dari area penambangan yang ambruk tersebut hingga Jumat pukul 12 WITA delapan orang meninggal dunia dan 20 orang selamat.
Menurut data BNPB, korban yang meninggal meliputi Rifai Mamonto (39) dan Tedi Mokodompit asal Kotamobagu, serta Julfikran Makainda (16), Erwin Paputungan (35), Waldi Tiwang, Muksa Mamonto, Martoni Asiking, dan Abdul Pitres Larene (44) yang tercatat sebagai warga Bolaang Mongondow.
Korban yang selamat sebagian besar juga merupakan warga Bolaang Mongondow, dan sisanya berasal dari Kotamobagu.
Sesuai kesepakatan bersama dan hasil rapat koordinasi pada Kamis (28/2) yang dipimpin oleh Deputi Operasi & Kesiapsiagaan BNPP (Basarnas), Bupati Bolaang Mongondow dan Forkopimda, proses evakuasi korban longsor yang dilakukan menggunakan alat berat.
Personel yang terlibat dalam operasi SAR gabungan untuk mengevakuasi para penambang yang tertimbun berasal dari Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolaang Mongondow, BPBD Kotamobagu, Marinir, TNI, Polri, Polisi Pamong Praja, PMI, Tagana, Rescue JRBM, Tim Medis/DVI Polda Sulawesi Utara dan Sukarelawan.
Baca juga:
Puluhan penambang emas tertimbun longsoran di Bolaang Mongondow
Kapolda Sulut semangati personelnya di lokasi longsor penambangan
Dalam siaran persnya, Sutopo menjelaskan di antara 28 korban yang berhasil dievakuasi dari area penambangan yang ambruk tersebut hingga Jumat pukul 12 WITA delapan orang meninggal dunia dan 20 orang selamat.
Menurut data BNPB, korban yang meninggal meliputi Rifai Mamonto (39) dan Tedi Mokodompit asal Kotamobagu, serta Julfikran Makainda (16), Erwin Paputungan (35), Waldi Tiwang, Muksa Mamonto, Martoni Asiking, dan Abdul Pitres Larene (44) yang tercatat sebagai warga Bolaang Mongondow.
Korban yang selamat sebagian besar juga merupakan warga Bolaang Mongondow, dan sisanya berasal dari Kotamobagu.
Sesuai kesepakatan bersama dan hasil rapat koordinasi pada Kamis (28/2) yang dipimpin oleh Deputi Operasi & Kesiapsiagaan BNPP (Basarnas), Bupati Bolaang Mongondow dan Forkopimda, proses evakuasi korban longsor yang dilakukan menggunakan alat berat.
Personel yang terlibat dalam operasi SAR gabungan untuk mengevakuasi para penambang yang tertimbun berasal dari Basarnas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolaang Mongondow, BPBD Kotamobagu, Marinir, TNI, Polri, Polisi Pamong Praja, PMI, Tagana, Rescue JRBM, Tim Medis/DVI Polda Sulawesi Utara dan Sukarelawan.
Baca juga:
Puluhan penambang emas tertimbun longsoran di Bolaang Mongondow
Kapolda Sulut semangati personelnya di lokasi longsor penambangan
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: