Pendukung Prabowo-Sandi aksi gandeng tangan di Magelang
1 Maret 2019 19:32 WIB
Arsip Capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno tiba untuk mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Debat pertama yang diikuti pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo dan Sandiaga Uno tersebut mengangkat tema Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Magelang (ANTARA News) - Seribuan pendukung dan simpatisan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, melakukan aksi gandeng tangan di pinggir jalan raya Magelang-Yogyakarta tepatnya di Salam, Kabupaten Magelang, Jumat.
Mereka berjajar berdiri di pinggir jalan mulai gapura perbatasan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan Provinsi Jawa Tengah ka arah Magelang dengan menyampaikan salam dua jari.
Ketua SC Inisiator Gerakan Salam Dua Jari Anang Imamuddin mengatakan, kegiatan ini diikuti para pendukung Prabowo-Sandi dari berbagai wilayah Indonesia. Mereka hadir dengan ikhlas dan sesuai hati nurani.
"Saat ini kami melakukan gandeng tangan salam dua jari Prabowo-Sandi terpanjang di Indonesia dan dunia," katanya.
Ia menuturkan melalui kegiatan ini pihaknya ingin menyampaikan pesan kepada Indonesia, yakni salam perdamaian, Pemilu 2019 harus berjalan dengan damai, adil, dan jujur, sehingga kemenangan nanti bisa diperoleh rakyat Indonesia.
"Selain itu, kami relawan Prabowo-Sandi di seluruh Indonesia hadir di titik ini, di pintu gerbang Jawa Tengah ingin menyampaikan salam kemenangan karena Jateng kemarin disampaikan kandang banteng, kami pendukung Prabowo-Sandi ingin mengubah itu menjadi lumbung padi, oleh karena itu segenap relawan pendukung Prabowo-Sandi di manapun berada kita rapatkan barisan untuk melakukan pemilu dengan kondusif, aman, lancar, dan jujur," katanya.
Ia menuturkan, pihaknya ingin memberikan contoh cara-cara kampanye yang cerdas, santun, dan bermartabat.
Menurut dia, peserta kegiatan datang dari berbagai wilayah di Indonesia, antara lain dari Jakarta, Bandung, Bekasi, Bogor, Semarang, dan Pekalongan.
Ketua Umum Barisan Anak Pejuang Indonesia, Jakarta, Dodi Sujarwo yang ikut dalam kegiatan tersebut mengaku mengetahui ada kegiatan ini dari pesan berantai.
"Kami datang ingin memenangkan Prabowo-Sandi untuk Indonesia adil makmur," katanya.
Mereka berjajar berdiri di pinggir jalan mulai gapura perbatasan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan Provinsi Jawa Tengah ka arah Magelang dengan menyampaikan salam dua jari.
Ketua SC Inisiator Gerakan Salam Dua Jari Anang Imamuddin mengatakan, kegiatan ini diikuti para pendukung Prabowo-Sandi dari berbagai wilayah Indonesia. Mereka hadir dengan ikhlas dan sesuai hati nurani.
"Saat ini kami melakukan gandeng tangan salam dua jari Prabowo-Sandi terpanjang di Indonesia dan dunia," katanya.
Ia menuturkan melalui kegiatan ini pihaknya ingin menyampaikan pesan kepada Indonesia, yakni salam perdamaian, Pemilu 2019 harus berjalan dengan damai, adil, dan jujur, sehingga kemenangan nanti bisa diperoleh rakyat Indonesia.
"Selain itu, kami relawan Prabowo-Sandi di seluruh Indonesia hadir di titik ini, di pintu gerbang Jawa Tengah ingin menyampaikan salam kemenangan karena Jateng kemarin disampaikan kandang banteng, kami pendukung Prabowo-Sandi ingin mengubah itu menjadi lumbung padi, oleh karena itu segenap relawan pendukung Prabowo-Sandi di manapun berada kita rapatkan barisan untuk melakukan pemilu dengan kondusif, aman, lancar, dan jujur," katanya.
Ia menuturkan, pihaknya ingin memberikan contoh cara-cara kampanye yang cerdas, santun, dan bermartabat.
Menurut dia, peserta kegiatan datang dari berbagai wilayah di Indonesia, antara lain dari Jakarta, Bandung, Bekasi, Bogor, Semarang, dan Pekalongan.
Ketua Umum Barisan Anak Pejuang Indonesia, Jakarta, Dodi Sujarwo yang ikut dalam kegiatan tersebut mengaku mengetahui ada kegiatan ini dari pesan berantai.
"Kami datang ingin memenangkan Prabowo-Sandi untuk Indonesia adil makmur," katanya.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Tags: