Atletik
Zohri bersiap hadapi Asian Grand Prix 2019 Malaysia
1 Maret 2019 16:08 WIB
Pelatih sprint Indonesia, Eni Nuraini memberikan arahan kepada atletnya usai sesi latihan di Stadion Madya GBK, Jakarta, Jumat (1/3/2019). Lalu Muhammad Zohri (kanan) siap diturunkan di kejuaraan Asian Grand Prix 2019 Malaysia. (ANTARA/ Laily Rahmawaty)
Jakarta (ANTARA) - Sprinter Indonesia Lalu Muhammad Zohri dijadwalkan mengikuti kejuaraan Asian Grand Prix Malaysia 2019 yang menjadi perlombaan pertamanya setelah Asian Games 2018.
"Kita dapat undangan kejuaraan Asian Grand Prix di Malaysia, kebetulan yang diundang untuk nomor perorangan, yang kita kirim Zohri," kata pelatih sprint Pelatnas PB PASI, Eni Nuraini, saat ditemui di sela latihan di Stadion Madya GBK, Jakarta, Jumat pagi.
Menurutnya, atlet peraih medali perak Asian Games 2018 mendapat undangan untuk mengikuti Asian Grand Prix 2019 Malaysia, khusus atletik perorangan.
Kejuaraan Grand Prix Malaysia 2019 akan berlangsung pada 30 dan 31 Maret mendatang. Zohri dipilih karena memiliki catatan waktu yang bagus.
Perlombaan ini menjadi kesempatan bagi Zohri mengumpulkan poin untuk naik peringkat agar bisa masuk Olimpiade.
Berdasarkan catatan rekor di International Association of Athletics Federation (IAAF) 2019, Zohri berada di ranking 68. Ranking tertinggi yang pernah ditempatinya urutan 65.
Untuk lolos ke Olimpiade, syarat atlet harus berada diperingkat 56 besar untuk nomor perorangan. Sedangkan untuk estafet peringkat 16 besar.
Zohri dan kawan-kawan (Bayu Kertanegara, Fadlin, dan Eko Rimbawan) pada nomor estafet 4×100 meter saat ini berada di peringkat 19, setelah memecahkan rekor nasional dengan catatan waktu 20,29 detik di Asian Games 2018.
Pada Asian Grand Prix 2019 Malaysia ini, Zohri akan turun di nomor 100 meter putra dengan target yang terbaik, bisa memecahkan rekor nasional, dan menambah poin.
Catatan waktu terbaik Zohri pada kejuaraan dunia IAAF 2018 lalu di Tampere, Finlandia yakni 10,18 detik.
“Kita berusaha yang terbaik,” kata Eni.
Zohri yang ditemui usai latihan mengatakan kondisinya cukup baik, dan sudah lebih rileks setelah menuntaskan Asian Games 2018, siap untuk kejuaraan berikutnya.
“Alhamdulillah tidak ada kendala, sakit atau apapun, sudah lebih siap lagi sekarang,” katanya.
Menjelang Asian Grand Prix 2019, Zohri menjaga betul kondisi fisiknya, dengan latihan rutin, disiplin, makan teratur dan minum vitamin.
Ia juga memberikan bocoran pada sesi latihan yang dilakukannya sejak November sempat mencatat waktu 10,17 detik yang menyamai rekor nasional yang dipegang Suryo Agung. Tetapi catatan waktu ini terukur secara manual menggunakan ‘stop watch’.
“Insya Allah tes kemarin catatan waktu 10,17 detik. Insya Allah bisa,” kata pelari asal Lombok, NTB ini.
Zohri mengaku tidak tau soal target, pelatih hanya memintanya menyiapkan diri untuk perlombaan yang akan berlangsung pertama kali di bulan tiga (Maret) mendatang.
"Kita dapat undangan kejuaraan Asian Grand Prix di Malaysia, kebetulan yang diundang untuk nomor perorangan, yang kita kirim Zohri," kata pelatih sprint Pelatnas PB PASI, Eni Nuraini, saat ditemui di sela latihan di Stadion Madya GBK, Jakarta, Jumat pagi.
Menurutnya, atlet peraih medali perak Asian Games 2018 mendapat undangan untuk mengikuti Asian Grand Prix 2019 Malaysia, khusus atletik perorangan.
Kejuaraan Grand Prix Malaysia 2019 akan berlangsung pada 30 dan 31 Maret mendatang. Zohri dipilih karena memiliki catatan waktu yang bagus.
Perlombaan ini menjadi kesempatan bagi Zohri mengumpulkan poin untuk naik peringkat agar bisa masuk Olimpiade.
Berdasarkan catatan rekor di International Association of Athletics Federation (IAAF) 2019, Zohri berada di ranking 68. Ranking tertinggi yang pernah ditempatinya urutan 65.
Untuk lolos ke Olimpiade, syarat atlet harus berada diperingkat 56 besar untuk nomor perorangan. Sedangkan untuk estafet peringkat 16 besar.
Zohri dan kawan-kawan (Bayu Kertanegara, Fadlin, dan Eko Rimbawan) pada nomor estafet 4×100 meter saat ini berada di peringkat 19, setelah memecahkan rekor nasional dengan catatan waktu 20,29 detik di Asian Games 2018.
Pada Asian Grand Prix 2019 Malaysia ini, Zohri akan turun di nomor 100 meter putra dengan target yang terbaik, bisa memecahkan rekor nasional, dan menambah poin.
Catatan waktu terbaik Zohri pada kejuaraan dunia IAAF 2018 lalu di Tampere, Finlandia yakni 10,18 detik.
“Kita berusaha yang terbaik,” kata Eni.
Zohri yang ditemui usai latihan mengatakan kondisinya cukup baik, dan sudah lebih rileks setelah menuntaskan Asian Games 2018, siap untuk kejuaraan berikutnya.
“Alhamdulillah tidak ada kendala, sakit atau apapun, sudah lebih siap lagi sekarang,” katanya.
Menjelang Asian Grand Prix 2019, Zohri menjaga betul kondisi fisiknya, dengan latihan rutin, disiplin, makan teratur dan minum vitamin.
Ia juga memberikan bocoran pada sesi latihan yang dilakukannya sejak November sempat mencatat waktu 10,17 detik yang menyamai rekor nasional yang dipegang Suryo Agung. Tetapi catatan waktu ini terukur secara manual menggunakan ‘stop watch’.
“Insya Allah tes kemarin catatan waktu 10,17 detik. Insya Allah bisa,” kata pelari asal Lombok, NTB ini.
Zohri mengaku tidak tau soal target, pelatih hanya memintanya menyiapkan diri untuk perlombaan yang akan berlangsung pertama kali di bulan tiga (Maret) mendatang.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: