Dua kelompok massa unjuk rasa di depan KPU Jumat siang
1 Maret 2019 13:47 WIB
Mobil komando aksi Apel Siaga Umat FUI bersiap di depan kompleks Masjid Agung Sunda Kelapa. Jamaah Forum Umat Indonesia akan melakukan longmarch dari Masjid Agung Sunda Kelapa menuju kantor Komisi Pemilihan Umum dalam rangka menolak adanya kecurangan dalam Pemilu 2019 mendatang. (Antara/Aria Cindyara) (Aria Cindyara)
Jakarta (ANTARA News) - Forum Umat Islam (FUI) dan Gerakan Jaga Indonesia menggelar aksi massa di depan gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat siang.
Kedua massa dari dua kubu yang saling berseberangan akan beraksi di depan kantor KPU usai sholat Jumat.
Para demonstran dari kedua kubu mulai mengalir sejak pagi di sekitara kawasan di dekat KPU.
Aksi apel siaga Forum Umat Islam dimulai dengan melakukan longmarch dari Masjid Sunda Kelapa usai Sholat Jumat. Masjid yang dibangun sejak 1960 tersebut menjadi titik kumpul bagi massa yang akan mengikuti apel siaga FUI.
Aksi massa ini menuntut KPU untuk dapat menyelenggarakan pemilu bersih, jujur, adil tanpa kecurangan.
Sementara Gerakan Jaga Indonesia, juga akan menggelar aksi massa di Gedung KPU sebagai respon terhadap aksi massa FUI tersebut. Gerakan Jaga Indonesia menilai aksi FUI melakukan intimidasi terhadap lembaga penyelenggara pemilu tersebut.
"Dalam rangka merah putihkan Jabodetabek, pada aksi hari ini itu menolak intimidasi kepada KPU," ujar narahubung Gerakan Jaga Indonesia, Ronald, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat.
Gerakan Jaga Indonesia memulai aksinya dengan pemasangan 500 bendera merah putih di sepanjang jalan Diponegoro.
Akibat aksi massa tersebut, arus lalu lintas menuju ke arah Masjid Agung Sunda Kelapa mengalami kemacetan sejak pagi.
Masjid Agung Sunda Kelapa ini menjadi titik kumpul massa sebelum bergerak menuju kantor KPU usai melaksanakan sholat Jumat.
Adapun arus lalu lintas yang tersendat terjadi di Jalan Ki Mangunsarkono, Jalan Madiun, Jalan Taman Sunda Kelapa, Subang, Jalan Cimahi, hingga Jalan Dr Kusuma Atmaja sejak pukul 10.00 hingga 11.20 WIB.
Tersendatnya arus lalu lintas disebabkan oleh banyaknya kendaraan roda dua dan roda empat yang parkir depan halaman masjid dan memakan sebagian badan jalan. Aparat kepolisian pun mengatur arus lalu lintas dan belum dilakukan pengalihan arus.
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan telah disiagakan 4.039 personel gabungan dari TNI, polisi, dan institusi pemerintah.
Kedua massa dari dua kubu yang saling berseberangan akan beraksi di depan kantor KPU usai sholat Jumat.
Para demonstran dari kedua kubu mulai mengalir sejak pagi di sekitara kawasan di dekat KPU.
Aksi apel siaga Forum Umat Islam dimulai dengan melakukan longmarch dari Masjid Sunda Kelapa usai Sholat Jumat. Masjid yang dibangun sejak 1960 tersebut menjadi titik kumpul bagi massa yang akan mengikuti apel siaga FUI.
Aksi massa ini menuntut KPU untuk dapat menyelenggarakan pemilu bersih, jujur, adil tanpa kecurangan.
Sementara Gerakan Jaga Indonesia, juga akan menggelar aksi massa di Gedung KPU sebagai respon terhadap aksi massa FUI tersebut. Gerakan Jaga Indonesia menilai aksi FUI melakukan intimidasi terhadap lembaga penyelenggara pemilu tersebut.
"Dalam rangka merah putihkan Jabodetabek, pada aksi hari ini itu menolak intimidasi kepada KPU," ujar narahubung Gerakan Jaga Indonesia, Ronald, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat.
Gerakan Jaga Indonesia memulai aksinya dengan pemasangan 500 bendera merah putih di sepanjang jalan Diponegoro.
Akibat aksi massa tersebut, arus lalu lintas menuju ke arah Masjid Agung Sunda Kelapa mengalami kemacetan sejak pagi.
Masjid Agung Sunda Kelapa ini menjadi titik kumpul massa sebelum bergerak menuju kantor KPU usai melaksanakan sholat Jumat.
Adapun arus lalu lintas yang tersendat terjadi di Jalan Ki Mangunsarkono, Jalan Madiun, Jalan Taman Sunda Kelapa, Subang, Jalan Cimahi, hingga Jalan Dr Kusuma Atmaja sejak pukul 10.00 hingga 11.20 WIB.
Tersendatnya arus lalu lintas disebabkan oleh banyaknya kendaraan roda dua dan roda empat yang parkir depan halaman masjid dan memakan sebagian badan jalan. Aparat kepolisian pun mengatur arus lalu lintas dan belum dilakukan pengalihan arus.
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan telah disiagakan 4.039 personel gabungan dari TNI, polisi, dan institusi pemerintah.
Pewarta: M Risyal Hidayat dan Asep Firmansyah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: