Garuda berani turunkan tarif karena harga avtur turun
Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA) sekaligus Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara (kedua kanan) bersama Anggota Ombudsman Alvin Lie (kanan), Ketua Yayasan Perlindungan Konsumen Indonesia ( YLKI) Tulus Abadi (kedua kiri) dan Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo (kiri) menjadi pembicara dalam diskusi bersama media di Jakarta, Selasa (15/1/2019). Diskusi tersebut membahas mengenai dinamika harga pesawat yang sempat melambung tinggi beberapa waktu belakangan. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pd.
"Makanya kami berani turunkan harga karena kami yakin dengan turunnya harga minyak dan adanya penurunan dari Pertamina sangat positif," kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara di Senayan Jakarta, Kamis.
Menurut Ari Askhara, sapaan akrabnya, maskapai penerbangan itu telah menurunkan tarif hingga 20 persen untuk semua rute.
"Bahkan kemarin ke Padang kita spesial mulai dari Rp999 ribu," katanya.
Ari menuturkan penurunan harga dilakukan oleh Garuda Indonesia, Citilink dan Sriwijaya Air-NAM Air Group untuk destinasi tertentu seperti Batam, Makassar, Palembang dan Jayapura.
Ditambahkannya, penurunan tarif tiket penerbangan juga berdampak positif pada tingkat keterisian atau "Seat Load Factor" (SLF).
Pihaknya mencatat penurunan tarif hingga 20 persen mendorong peningkatan SLF sekitar 27 persen.
Peningkatan SLF diakui Ari, juga berdampak positif terhadap kinerja keuangan maskapai. Kendati demikian, efisiensi akan tetap dilakukan maskapai pelat merah itu guna menekan kerugian perusahaan.
"Itu juga pendapatan tambahan buat kita, jadi kita selalu melihat, efisiensi terus kita lakukan. Mudah-mudahan kita juga selalu jaga supaya pendapatan tidak terlalu turun," ungkap Ari.
Baca juga: Maskapai diminta langsung turunkan tarif, begitu harga avtur turun
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019