Jakarta (ANTARA News) - Direktur Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing Kementerian Ketenagakerjaan Wisnu Pramono mengatakan bahwa kualitas sumber daya manusia yang unggul merupakan kunci untuk mampu bersaing dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
Pasalnya dalam menghadapi revolusi industri 4.0, menurutnya, keberhasilan suatu negara tidak ditentukan oleh banyaknya kekayaan sumber daya alam yang dimiliki, tetapi ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut Wisnu, ada tiga cara untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia agar berkualitas dan berdaya saing diantaranya melalui jalur pendidikan, pelatihan, dan pengembangan karir.
"Peningkatan kualitas tenaga kerja dapat dilakukan melalui tiga jalur utama. Pertama melalui jalur pendidikan, kedua melalui jalur pelatihan kerja, dan ketiga melalui jalur pengembangan karier di tempat kerja," kata Wisnu Pramono dalam seminar bertajuk "Pekerjaan Masa Depan: Dampaknya Bagi Kaum Muda dan K3" di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pendidikan memiliki fokus untuk membangun pondasi yang kokoh dalam pengembangan kualitas tenaga kerja.
"Jika jalur pendidikan fokusnya membangun pondasi kompetensi dasar tenaga kerja, maka jalur pelatihan kerja berfokus pada pembangunan dan pengembangan pilar-pilar kompetensi kerjanya, yang nantinya akan dimantapkan di tempat kerja melalui pengembangan karir dan profesionalisme tenaga kerja," katanya.
Dengan demikian, kata dia, pendidikan, pelatihan kerja, dan pengembangan karir di tempat kerja merupakan satu kesatuan proses pengembangan kualitas sumber daya manusia dan tenaga kerja. ***3***
Baca juga: Menperin sebut RI optimistis terapkan revolusi industri 4.0
Baca juga: Wapres: KB diperlukan untuk hadapi revolusi industri 4.0
Kemenaker: SDM unggul kunci hadapi Revolusi Industri 4.0
28 Februari 2019 18:05 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mencoba MRT Jakarta pada Senin (25/2/2019). (Antara/Aubrey Fanani)
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: