"Kampung Quran" dikembangkan sebagai gerakan sosial di Indragiri Hilir-Riau
28 Februari 2019 17:40 WIB
KUANSING, RIAU, 10/10 - PAWAI TA'ARUF MTQ. Seorang guru gaji mengajari murid-murid membaca Al'quran saat Pawai ta'aruf MTQ tinggkat Provinsi Riau di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, (10/10). Acara tersebut merupakan rangkaian acara MTQ Tinggkat Provinsi Riau ke-29 yang diadakan di Kabuten Kuantan Singingi, dan diikuti oleh 12 Kabupaten dan Kota se-provinsi Riau. FOTO ANTARA/ Fachrozi Amri/mes/10. (ANTARAFOTO/Fachrozi Amri)
Oleh Fazar Muhardi dan Adriah Akil
Tembilahan, Riau (ANTARA News) - Bupati Indragiri Hilir, Provinsi Riau, Muhammad Wardan menyatakan ingin fokus mengembangkan "Kampung Quran" yaitu pendirian Rumah Tahfidz di setiap desa dan kelurahan sebagai bagian dari semangat gerakan sosial.
"Konsepsinya melalui pembangunan Kampung Quran dengan satu Rumah Tahfidz di setiap desa dan kelurahan kita perkuat pembangunan SDM berbasis pengembangan keimanan dan ketakwaan," katanya di Tembilahan, Kamis.
Di tengah-tengah tantangan kehidupan saat ini maupun masa depan, khususnya bagi generasi anak dan pemuda, kata dia, maka kreativitas pengembangan kegiatan tahfidz dengan tujuan penguatan SDM menjadi sangat relevan.
Dikatakannya bahwa, anak-anak dan pemuda di zaman ini yang dituntut lebih siap dan optimistis bisa beradaptasi untuk bisa bertahan melangsungkan hidup dan hendaknya menjadi unggul dalam kompetisi di era teknologi 4.0.
Namun di sisi lain secara bersamaan, katanya, ancaman pengaruh negatif kemajuan teknologi informasi (TI) dan media sosial dapat juga meninabobokkan anak-anak dan pemuda menjadi bermental pasif, instan, malas dan kurang peduli sosial, sehingga seyogyanya perlu untuk diantisipasi atau disiasati mengatasinya.
Berdasarkan pengalaman, kata dia, selaku kepala daerah dengan latar beberapa pengalaman sebelumnya mengurusi bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Pembangunan SDM tidak sekadar urusan pendidikan formal sekolah, tetapi juga meliputi pendidikan keluarga, dan lain-lain, sifatnya pun kompleks, tidak berdiri sendiri, karenanya ia juga terkait dengan pembangunan infrastruktur dan berbagai sektor pembangunan lainnya.
"Setidaknya itulah yang melandasi kenapa di Kabupaten Indragiri Hilir memprioritaskan pembangunan daerah yang berkaitan dengan pembangunan SDM," kata dia.
Dia mengatakan model yang diterapkan dengan membangun Kampung Quran juga bisa memberi ruang bagi kreativitas dan inovasi dengan bertolak dari platform bahwa Kampung Quran dengan Satu Rumah Tahfidz di setiap desa dan kelurahan merupakan bentuk literasi peradaban Islami di tanah Melayu.
Bupati mengemukakan ada beberapa variasi pilihan model Kampung Quran yang dapat dikembangkan. Pertama, Kampung Quran yang memang sengaja difokuskan menjadi pusat pembelajaran bagi anak-anak untuk menguasai tahfidz Al-Quran dengan Satu Rumah Tahfidz di setiap desa dan kelurahan.
Kedua, Kampung Quran yang dibangun melalui komunitas kreatif lewat pengorganisasian komunitas tertentu ataupun kerja sama antarkomunitas. Sistem tersebut terinspirasi dari sejumlah kisah sukses pengelolaan oleh komunitas dalam bentuk rumah literasi maupun kampung literasi.
Ia mengatakan, beberapa kata kunci yang melekat dalam Kampung Quran, secara konseptual Kampung Quran dengan satu Rumah Tahfidz di setiap desa dan kelurahan sekaligus merupakan visi dalam mengembangkan literasi peradaban Islami di tanah Melayu.
"Sebagaimana telah menjadi konvensi dalam sejarah masyarakat dan budaya Melayu yang identik dengan Islam. Demikian pula secara metodelogis dibutuhkan kreativitas dan inovasi dalam memilih dan mengembangkan pendekatan belajar maupun pendidikan literasinya," kata Bupati.
Baca juga: Tradisi Kampung Quran di Pekanbaru
Baca juga: Isi malam pergantian tahun dengan berzikir, kata Bupati Indragiri Hilir
Baca juga: Warga Kampung Quran korban bencana Lombok dihibur Rian d'Masiv
Tembilahan, Riau (ANTARA News) - Bupati Indragiri Hilir, Provinsi Riau, Muhammad Wardan menyatakan ingin fokus mengembangkan "Kampung Quran" yaitu pendirian Rumah Tahfidz di setiap desa dan kelurahan sebagai bagian dari semangat gerakan sosial.
"Konsepsinya melalui pembangunan Kampung Quran dengan satu Rumah Tahfidz di setiap desa dan kelurahan kita perkuat pembangunan SDM berbasis pengembangan keimanan dan ketakwaan," katanya di Tembilahan, Kamis.
Di tengah-tengah tantangan kehidupan saat ini maupun masa depan, khususnya bagi generasi anak dan pemuda, kata dia, maka kreativitas pengembangan kegiatan tahfidz dengan tujuan penguatan SDM menjadi sangat relevan.
Dikatakannya bahwa, anak-anak dan pemuda di zaman ini yang dituntut lebih siap dan optimistis bisa beradaptasi untuk bisa bertahan melangsungkan hidup dan hendaknya menjadi unggul dalam kompetisi di era teknologi 4.0.
Namun di sisi lain secara bersamaan, katanya, ancaman pengaruh negatif kemajuan teknologi informasi (TI) dan media sosial dapat juga meninabobokkan anak-anak dan pemuda menjadi bermental pasif, instan, malas dan kurang peduli sosial, sehingga seyogyanya perlu untuk diantisipasi atau disiasati mengatasinya.
Berdasarkan pengalaman, kata dia, selaku kepala daerah dengan latar beberapa pengalaman sebelumnya mengurusi bidang pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
Pembangunan SDM tidak sekadar urusan pendidikan formal sekolah, tetapi juga meliputi pendidikan keluarga, dan lain-lain, sifatnya pun kompleks, tidak berdiri sendiri, karenanya ia juga terkait dengan pembangunan infrastruktur dan berbagai sektor pembangunan lainnya.
"Setidaknya itulah yang melandasi kenapa di Kabupaten Indragiri Hilir memprioritaskan pembangunan daerah yang berkaitan dengan pembangunan SDM," kata dia.
Dia mengatakan model yang diterapkan dengan membangun Kampung Quran juga bisa memberi ruang bagi kreativitas dan inovasi dengan bertolak dari platform bahwa Kampung Quran dengan Satu Rumah Tahfidz di setiap desa dan kelurahan merupakan bentuk literasi peradaban Islami di tanah Melayu.
Bupati mengemukakan ada beberapa variasi pilihan model Kampung Quran yang dapat dikembangkan. Pertama, Kampung Quran yang memang sengaja difokuskan menjadi pusat pembelajaran bagi anak-anak untuk menguasai tahfidz Al-Quran dengan Satu Rumah Tahfidz di setiap desa dan kelurahan.
Kedua, Kampung Quran yang dibangun melalui komunitas kreatif lewat pengorganisasian komunitas tertentu ataupun kerja sama antarkomunitas. Sistem tersebut terinspirasi dari sejumlah kisah sukses pengelolaan oleh komunitas dalam bentuk rumah literasi maupun kampung literasi.
Ia mengatakan, beberapa kata kunci yang melekat dalam Kampung Quran, secara konseptual Kampung Quran dengan satu Rumah Tahfidz di setiap desa dan kelurahan sekaligus merupakan visi dalam mengembangkan literasi peradaban Islami di tanah Melayu.
"Sebagaimana telah menjadi konvensi dalam sejarah masyarakat dan budaya Melayu yang identik dengan Islam. Demikian pula secara metodelogis dibutuhkan kreativitas dan inovasi dalam memilih dan mengembangkan pendekatan belajar maupun pendidikan literasinya," kata Bupati.
Baca juga: Tradisi Kampung Quran di Pekanbaru
Baca juga: Isi malam pergantian tahun dengan berzikir, kata Bupati Indragiri Hilir
Baca juga: Warga Kampung Quran korban bencana Lombok dihibur Rian d'Masiv
Pewarta: Fazar Muhardi dan Adriah Akil
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: