Banjar (Antara) - Nahdlatul Ulama dan unicorn Bukalapak menjalin kemitraan untuk mendorong usaha kecil menengah Nahdliyin (warga NU) agar siap bersaing di era Revolusi Industri 4.0.
Dalam nota kesepahaman yang ditandatangani di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azhar, Banjar, Kamis, dua instansi berupaya untuk mendorong kesiapan usaha kecil menengah (UKM) agar dapat masuk dunia digital (go digital).
Vice President of Product Bukalapak Zakka Fauzan Muhammad di sela Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdaltul Ulama 2019 mengatakan NU bisa memiliki labelnya sendiri di dunia market place.
"Ekonomi NU di akar rumput kita dorong agar go digital. Lewat kolaborasi ini, NU bisa memiliki market place sendiri, dengan white label sendiri," kata dia.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdaltul Ulama KH Said Aqil Siroj mengatakan Indonesia harus siap dalam menghadapi revolusi industri generasi baru.
Dunia tenaga kerja, kata dia, juga harus mendapatkan perhatian tersendiri karena masyarakat Indonesia masih banyak yang belum siap dengan revolusi industri sehingga menjadi pekerjaan rumah bersama, baik dari unsur masyarakat dan pemerintah.
Sementara itu, Rais Aam PBNUKH Miftachul Akhyar mengatakan NU harus siap dengan tantangan perkembangan terkini dengan istilah 4G yaitu grand idea, grand design, grand strategy dan grand control.
"Jika tidak dikelola dengan baik, kita jadi bulan-bulanan diperebutkan oleh orang lain," kata dia.
Baca juga: Mendag: ASEAN sepakat kerja sama "E-Commerce" pertama di dunia
Baca juga: Jack Ma sebut internet penting untuk negara berkembang
NU-Bukalapak bermitra hadapi Revolusi Industri 4.0
28 Februari 2019 16:52 WIB
Warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin beraktivitas di area Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2019 di Banjar, Kamis (28/2/2019). (ANTARA News/ Anom Prihantoro)
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019
Tags: