Solok Selatan kembali diguncang gempa magnitudo 5,6
28 Februari 2019 08:07 WIB
Warga melihat sebuah rumah yang rusak akibat Gempa tektonik 5,5 Skala Richter di Kab.Solok, Sumatera Barat, Sabtu (21/7/2018). Gempa tektonik 5,3 Skala Richter juga terjadi di wilayah yang sama, Kamis (28/2/2019) pagi dan diperkirakan sejumlah rumah juga mengalami kerusakan. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Jakarta (ANTARA News) - Kabupaten Solok Selatan Provinsi Sumatera Barat kembali diguncang gempa bumi dengan magnitudo 5,6 pada Kamis (28/2) pukul 06.27.05 WIB.
"Hasil pemutakhiran analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan magnitudo 5,3. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,4 Lintang Selatan dan 101,53 Bujur Timur," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono di Jakarta, Kamis.
Lokasi gempa tepatnya di darat pada jarak 36 kilometer arah timur laut Kota Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat pada kedalaman 10 kilometer.
Dia menjelaskan, gempa bumi yang terjadi tersebut, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, merupakan jenis gempa bumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang terjadi akibat aktivitas Zona Sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone) pada segmen Suliti.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar mendatar (Strike-Slip).
Menurut informasi dirasakan dari masyarakat, dampak gempa bumi dirasakan di daerah Solok Selatan IV MMI, Padang III-IV MMI, Painan dan Padang Panjang II-III MMI, Payakumbuh 50 Kota II MMI, Kepahyang I MMI .
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Sebelumnya gempa bumi magnitudo 4,8 mengguncang wilayah Solok Selatan, Sumatera Barat, pada Kamis (28/2) pukul 01.55.02 WIB, yang mengakibatkan satu rumah warga rusak.
Gempa bumi itu berada di darat pada koordinat 1,59 Lintang Selatan dan 101.27 Bujur Timur, tepatnya 19 kilometer Barat Daya Kabupaten Solok Selatan, pada kedalaman 11 kilometer.
Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi Kamis dinihari tersebut merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar sumatera, khususnya segmen Sianok.
Segmen Sianok memanjang dari sisi timur Danau Singkarak melewati sisi Barat Daya Gunung Marapi hingga Ngarai Sianok, panjang segmen ini sekitar 90 km.
Baca juga: Gempa berkekuatan m=4,8 guncang Solok Selatan
Baca juga: Gempa juga dirasakan di Solok dan Dharmasraya
Baca juga: BPBD Sumbar: dua segmen patahan harus diwaspadai
"Hasil pemutakhiran analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan magnitudo 5,3. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,4 Lintang Selatan dan 101,53 Bujur Timur," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono di Jakarta, Kamis.
Lokasi gempa tepatnya di darat pada jarak 36 kilometer arah timur laut Kota Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat pada kedalaman 10 kilometer.
Dia menjelaskan, gempa bumi yang terjadi tersebut, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, merupakan jenis gempa bumi tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang terjadi akibat aktivitas Zona Sesar Sumatera (Sumatera Fault Zone) pada segmen Suliti.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar mendatar (Strike-Slip).
Menurut informasi dirasakan dari masyarakat, dampak gempa bumi dirasakan di daerah Solok Selatan IV MMI, Padang III-IV MMI, Painan dan Padang Panjang II-III MMI, Payakumbuh 50 Kota II MMI, Kepahyang I MMI .
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Sebelumnya gempa bumi magnitudo 4,8 mengguncang wilayah Solok Selatan, Sumatera Barat, pada Kamis (28/2) pukul 01.55.02 WIB, yang mengakibatkan satu rumah warga rusak.
Gempa bumi itu berada di darat pada koordinat 1,59 Lintang Selatan dan 101.27 Bujur Timur, tepatnya 19 kilometer Barat Daya Kabupaten Solok Selatan, pada kedalaman 11 kilometer.
Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi Kamis dinihari tersebut merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar sumatera, khususnya segmen Sianok.
Segmen Sianok memanjang dari sisi timur Danau Singkarak melewati sisi Barat Daya Gunung Marapi hingga Ngarai Sianok, panjang segmen ini sekitar 90 km.
Baca juga: Gempa berkekuatan m=4,8 guncang Solok Selatan
Baca juga: Gempa juga dirasakan di Solok dan Dharmasraya
Baca juga: BPBD Sumbar: dua segmen patahan harus diwaspadai
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: