Konjen AS promosikan studi dan peluang karir di negaranya
28 Februari 2019 05:52 WIB
Sejumlah pengunjung mendapat penjelasan dari perwakilan salah satu universitas di Amerika Serikat (AS) pada pameran pendidikan, di Medan, Sumatera Utara, Rabu (24/2). Pameran pendidikan yang diikuti 34 universitas di AS tersebut untuk memberikan informasi mengenai jurusan, program studi dan beasiswa kepada calon mahasiswa yang akan kuliah di Amerika Serikat. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
Surabaya, (ANTARA News) - Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat di Surabaya bekerja sama dengan EducationUSA, dan MyAmerica Surabaya mempromosikan studi dan peluang karir di negaranya kepada kalangan siswa dan warga umum di Kota Surabaya, Jatim, Rabu.
Konjen AS di Surabaya, Mark McGovern mengatakan prioritas utama adalah memperkuat kemitraan antara Amerika Serikat dan Indonesia serta salah satu cara paling berarti untuk melakukan ini adalah melalui pendidikan.
"Pendidikan adalah investasi masa depan suatu negara, dan dapat memiliki dampak besar terhadap pembangunan negara. Selain itu, pendidikan juga dapat memperkuat ikatan sosial dan ekonomi antara kedua negara kita," kata Mark McGovern saat memberikan penjelasan seputar studi dan peluang karir di AS.
Promosi studi dan peluang karir tersebut dikemas dalam bentuk presentasi dan talkshow dengan warga asli Surabaya, Olivia Grace Sutanto, alumnus Institut Teknologi Rochester - New York, yang sekarang bekerja sebagai Interaction Designer di Google.
Mark McGovern mengatakan hampir 9.000 orang Indonesia saat ini belajar di universitas-universitas AS, dan para siswa ini merupakan duta budaya dan pendidikan untuk kedua negara.
Ia mengaku beruntung memiliki EducationUSA dan penasihatnya yang berbasis di Konsulat Surabaya yang bisa membantu warga Indonesia untuk bisa studi dan belajar di Amerika Serikat.
Untuk itu, Mark ingin membuat prosesnya semudah mungkin bagi orang Indonesia untuk belajar di Amerika Serikat.
Selain itu, melalui program EducationUSA, siswa dapat bekerja dengan penasihatnya untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana memilih universitas yang tepat, mengirimkan aplikasi yang baik, dan mengidentifikasi beasiswa dan keuangan.
"Yang terbaik dari semuanya, layanan ini gratis. Saya mendorong setiap siswa yang tertarik untuk menghubungi penasihat kami untuk membuat janji," tambahnya.
Adapun tujuan dari program kali ini adalah menyoroti peringatan 70 tahun hubungan antara Amerika Serikat dan Indonesia, dan keanekaragaman hubungan yang mencakup pendidikan, berbagi keahlian, dan berinovasi untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah.
"Kisah Olivia adalah kisah sukses luar biasa untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan budaya antara kedua negara kita," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah buka program beasiswa untuk santri berprestasi
Baca juga: Kemendes akan kirim kades studi ke luar negeri
Konjen AS di Surabaya, Mark McGovern mengatakan prioritas utama adalah memperkuat kemitraan antara Amerika Serikat dan Indonesia serta salah satu cara paling berarti untuk melakukan ini adalah melalui pendidikan.
"Pendidikan adalah investasi masa depan suatu negara, dan dapat memiliki dampak besar terhadap pembangunan negara. Selain itu, pendidikan juga dapat memperkuat ikatan sosial dan ekonomi antara kedua negara kita," kata Mark McGovern saat memberikan penjelasan seputar studi dan peluang karir di AS.
Promosi studi dan peluang karir tersebut dikemas dalam bentuk presentasi dan talkshow dengan warga asli Surabaya, Olivia Grace Sutanto, alumnus Institut Teknologi Rochester - New York, yang sekarang bekerja sebagai Interaction Designer di Google.
Mark McGovern mengatakan hampir 9.000 orang Indonesia saat ini belajar di universitas-universitas AS, dan para siswa ini merupakan duta budaya dan pendidikan untuk kedua negara.
Ia mengaku beruntung memiliki EducationUSA dan penasihatnya yang berbasis di Konsulat Surabaya yang bisa membantu warga Indonesia untuk bisa studi dan belajar di Amerika Serikat.
Untuk itu, Mark ingin membuat prosesnya semudah mungkin bagi orang Indonesia untuk belajar di Amerika Serikat.
Selain itu, melalui program EducationUSA, siswa dapat bekerja dengan penasihatnya untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana memilih universitas yang tepat, mengirimkan aplikasi yang baik, dan mengidentifikasi beasiswa dan keuangan.
"Yang terbaik dari semuanya, layanan ini gratis. Saya mendorong setiap siswa yang tertarik untuk menghubungi penasihat kami untuk membuat janji," tambahnya.
Adapun tujuan dari program kali ini adalah menyoroti peringatan 70 tahun hubungan antara Amerika Serikat dan Indonesia, dan keanekaragaman hubungan yang mencakup pendidikan, berbagi keahlian, dan berinovasi untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah.
"Kisah Olivia adalah kisah sukses luar biasa untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan budaya antara kedua negara kita," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah buka program beasiswa untuk santri berprestasi
Baca juga: Kemendes akan kirim kades studi ke luar negeri
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: