Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) Raja Sapta Oktohari turut bangga atas prestasi timnas sepak bola U-22 Indonesia di Piala AFF 2019 dan hasil tersebut diharapkan menjadi pendongkrak prestasi cabang olahraga lain.

"Bangga itu pasti. Mereka sukses mengibarkan bendera Merah Putih. Apalagi kejuaraannya berlangsung di luar negeri. Semoga hasilnya menginspirasi," kata pria yang akrab dipanggil Okto itu saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Cabang balap sepeda saat ini memang terus berupaya melahirkan atlet potensial. Apalagi khusus untuk nomor track saat ini sudah mendapatkan dukungan penuh karena sudah dibangun velodrome kelas dunia yaitu Jakarta International Velodrome (JIV).

Menurut Okto, saat ini PB ISSI mengirimkan dua atlet terbaiknya untuk turun pada kejuaraan dunia di Warsawa, Polandia. Untuk bisa tampil pada kejuaraan bergengsi ini, pebalap harus memenuhi kriteria poin yang ditetapkan oleh federasi balap sepeda dunia atau UCI.

Pebalap Indonesia yang bakal unjuk kemampuan pada kejuaraan dunia itu adalah Crismonita Dwi Putri dan Terry Yudha. Keduanya bakal bersaing dengan pebalap kelas dunia.

"Harapan kami mereka termotivasi untuk meraih hasil terbaik. Yang jelas progres mereka terus mengalami peningkatan. Apalagi mereka masih muda," kata Okto menambahkan.

Perjuangan timnas sepak bola U-22 Indonesia pada Piala AFF 2019 memang luar biasa. Oleh PSSI hanya dinilai sebagai ajang uji coba, justru anak asuh Indra Sjafri meraih hasil terbaik dengan menjadi juara kejuaraan yang cukup bergengsi di Asia Tenggara itu.

Pada pertandingan final melawan Thailand, Indonesia tertinggal terlebih dahulu melalui gol Promsupa pada menit ke-57. Pasukan Indra Syafri kemudian mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 dua menit kemudian, sepakan Sani Rizki mengenai seorang pemain Thailand dan kemudian menembus gawang tim Gajah Putih.

Pada menit ke-64, Indonesia membalikkan kedudukan melalui gol Osvaldo Haay yang memanfaatkan umpan Lutfi. Tiga menit menjelang waktu normal habis, Indonesia harus kehilangan Bagas Adi Nugroho yang mendapat kartu merah, namun Garuda Muda sukses mempertahankan keunggulan sampai peluit panjang berbunyi. Tropi juara akhirnya dibawa pulang ke Indonesia.

Baca juga: Bamsoet apresiasi kerja keras Timnas U-22

Baca juga: Indonesia juara, PDI Perjuangan ucapkan selamat kepada Timnas U-22

Baca juga: Juara di Kamboja, Indra Sjafri: kita bisa asal mau!