Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange sedikit menurun pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), meskipun dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya.
Laporan Xinhua menyebutkan kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April, turun 1,00 dolar AS atau 0,08 persen, menjadi menetap di 1.328,50 dolar per ounce.
Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya jatuh pada Selasa (26/2), tetapi berhasil bertahan di atas 96.
Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan kepada Kongres AS dalam kesaksiannya pada Selasa (26/2) bahwa bank sentral akan "mengambil pendekatan yang sabar" dalam menentukan perubahan mendatang dalam kebijakan moneter.
Dia mengatakan keputusan kebijakan "akan terus bergantung pada data dan akan mempertimbangkan informasi terbaru kondisi-kondisi ekonomi dan prospek yang berkembang."
Pendekatan wait-and-see gagal memicu perubahan-perubahan penting dalam tren pasar, kata para analis.
Pasar ekuitas AS menyerahkan kenaikan dalam sesi berfluktuasi setelah reli pada Senin (25/2) didorong kemajuan terbaru dalam pembicaraan perdagangan AS-China. Penurunan saham-saham mendukung emas selama perdagangan elektronik berikutnya (setelah perdagangan reguler), yang berbalik naik ke wilayah positif.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 0,2 persen atau 0,01 persen, menjadi ditutup pada 15,832 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April meningkat 6,80 dolar AS atau 0,8 persen, menjadi 860,40 dolar AS per ounce.
Baca juga: Bursa Spanyol menguat, Indeks IBEX 35 ditutup naik 22,90 poin
Baca juga: Bursa Inggris melemah, Indeks FTSE 100 ditutup turun 32,62 poin
Baca juga: Bursa Jerman menguat, Indeks DAX 30 ditutup naik 35,40 poin
Baca juga: Analis: IHSG berpeluang lanjutkan tren positif, dipicu perundingan dagang AS-China
Harga emas berjangka turun, meski dolar melemah
27 Februari 2019 06:08 WIB
Illustrasi: Emas batangan dan dolar AS (REUTERS/Heinz-Peter Bader)
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: