Indonesia-Australia tingkatkan kerja sama kualitas aparatur
26 Februari 2019 10:02 WIB
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin saat menerima kunjungan Commissioner of Australian Public Service Commissioner (APSC) Peter Woolcott, di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Senin (25/02/2019) (Humas MenPANRB)
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) akan meningkatkan kerja sama kualitas aparatur dengan Australia.
"Apa yang telah dikerjasamakan selama ini akan terus kita tingkatkan dan akan berlangsung terus. Indonesia dan Australia seperti menjadi satu, apa yang dialami Australia juga dialami oleh Indonesia,” kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Sehari sebelumnya, Syafruddin menerima kunjungan Commissioner of Australian Public Service Commissioner (APSC) Peter Woolcott, di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta.
Menteri Syafruddin mengapresiasi langkah APSC yang telah menjalin kerja sama dengan pemerintah Indonesia, salah satunya Kementerian PANRB.
Melalui kerja sama yang telah dibangun, katanya, diharapkan pula dapat membantu peningkatan kualitas sektor SDM aparatur, masalah modernisasi birokrasi, serta kepercayaan publik.
Apa yang dikontribusikan APSC kepada Indonesia tentunya memiliki manfaat yang besar dan terjadi perubahan besar pada pengelolaan SDM aparatur Indonesia.
Ia juga menyampakan, meski belum lama dipercaya sebagai menteri, namun ia telah banyak terlibat kerja sama dengan Australia khususnya di bidang kepolisian yakni kerja sama dengan Australian Federal Police di bidang capacity building, ketika Menteri Syafruddin pernah menjadi Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (Kalemdiklat).
Menteri Syafruddin juga menyebut bahwa kerja sama yang akan dijalankan kedua negara akan dibahas lebih lanjut pada Executive Roundtable Meeting hari ini.
“Hari ini akan didalami dalam roundtable meeting dengan lingkup yang lebih luas. Apa yang direncanakan dan diinginkan semoga dapat terwujud,” jelasnya.
Terbuka membantu
Sementara itu Commissioner of APSC Peter Woolcott menyampaikan bahwa pihaknya akan dengan terbuka membantu Indonesia dan juga Kementerian PANRB di bidang national talent management dan reformasi pelayanan publik.
Peter mengatakan bahwa salah satu bentuk kerja sama APSC dengan Indonesia adalah dalam bidang tata kelola pemerintahan. Pemerintahan yang baik merupakan kunci untuk menentukan kehebatan suatu negara. Karenanya kerja sama dalam bidang talent manajemen menjadi sangat penting.
Ia juga mengundang Menteri Syafruddin beserta jajaran untuk dapat berkunjung ke Australia guna meninjau berbagai aspek dalam sektor pelayanan publik, termasuk strukturnya dalam menciptakan pelayanan, kepercayaan masyarakat, edukasi, serta talent management.
Hadir pada kesempatan itu Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan, APSC International Director Phil Lancaster, dan APSC APS Reform Manager Catherine Seaberg serta turut mendampingi Sesmen PANRB Dwi Wahyu Atmaji, Deputi Bidang Pelayanan Publik Diah Natalisa, Deputi Bidang SDM Aparatur Setiawan Wangsaatmaja, Deputi Kelembagaan dan Tata Laksana Rini Widyantini, serta Staf Ahli Bidang Budaya Kerja Teguh Widjinarko.
Baca juga: SAKIP 2018 mampu mencegah pemborosan Rp64,8 triliun
Baca juga: Pemerintah ungkap 150 kabupaten/kota hemat Rp22,3 triliun
"Apa yang telah dikerjasamakan selama ini akan terus kita tingkatkan dan akan berlangsung terus. Indonesia dan Australia seperti menjadi satu, apa yang dialami Australia juga dialami oleh Indonesia,” kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Sehari sebelumnya, Syafruddin menerima kunjungan Commissioner of Australian Public Service Commissioner (APSC) Peter Woolcott, di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta.
Menteri Syafruddin mengapresiasi langkah APSC yang telah menjalin kerja sama dengan pemerintah Indonesia, salah satunya Kementerian PANRB.
Melalui kerja sama yang telah dibangun, katanya, diharapkan pula dapat membantu peningkatan kualitas sektor SDM aparatur, masalah modernisasi birokrasi, serta kepercayaan publik.
Apa yang dikontribusikan APSC kepada Indonesia tentunya memiliki manfaat yang besar dan terjadi perubahan besar pada pengelolaan SDM aparatur Indonesia.
Ia juga menyampakan, meski belum lama dipercaya sebagai menteri, namun ia telah banyak terlibat kerja sama dengan Australia khususnya di bidang kepolisian yakni kerja sama dengan Australian Federal Police di bidang capacity building, ketika Menteri Syafruddin pernah menjadi Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (Kalemdiklat).
Menteri Syafruddin juga menyebut bahwa kerja sama yang akan dijalankan kedua negara akan dibahas lebih lanjut pada Executive Roundtable Meeting hari ini.
“Hari ini akan didalami dalam roundtable meeting dengan lingkup yang lebih luas. Apa yang direncanakan dan diinginkan semoga dapat terwujud,” jelasnya.
Terbuka membantu
Sementara itu Commissioner of APSC Peter Woolcott menyampaikan bahwa pihaknya akan dengan terbuka membantu Indonesia dan juga Kementerian PANRB di bidang national talent management dan reformasi pelayanan publik.
Peter mengatakan bahwa salah satu bentuk kerja sama APSC dengan Indonesia adalah dalam bidang tata kelola pemerintahan. Pemerintahan yang baik merupakan kunci untuk menentukan kehebatan suatu negara. Karenanya kerja sama dalam bidang talent manajemen menjadi sangat penting.
Ia juga mengundang Menteri Syafruddin beserta jajaran untuk dapat berkunjung ke Australia guna meninjau berbagai aspek dalam sektor pelayanan publik, termasuk strukturnya dalam menciptakan pelayanan, kepercayaan masyarakat, edukasi, serta talent management.
Hadir pada kesempatan itu Duta Besar Australia untuk Indonesia Gary Quinlan, APSC International Director Phil Lancaster, dan APSC APS Reform Manager Catherine Seaberg serta turut mendampingi Sesmen PANRB Dwi Wahyu Atmaji, Deputi Bidang Pelayanan Publik Diah Natalisa, Deputi Bidang SDM Aparatur Setiawan Wangsaatmaja, Deputi Kelembagaan dan Tata Laksana Rini Widyantini, serta Staf Ahli Bidang Budaya Kerja Teguh Widjinarko.
Baca juga: SAKIP 2018 mampu mencegah pemborosan Rp64,8 triliun
Baca juga: Pemerintah ungkap 150 kabupaten/kota hemat Rp22,3 triliun
Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019
Tags: