Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), tertekan penguatan pasar ekuitas di tengah kemajuan terbaru dari perundingan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China.
Laporan Xinhua menyebutkan kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April, turun 3,30 dolar AS atau 0,25 persen, menjadi ditutup pada 1.329,50 dolar AS per ounce.
Karena China dan Amerika Serikat melaporkan kemajuan substansial selama putaran terakhir pembicaraan perdagangan tingkat tinggi di Washington yang berakhir pada Minggu (25/2), pasar saham global didukung oleh perkembangan bullish, terutama setelah Presiden AS Donald Trump men-tweet bahwa ia akan menunda kenaikan tarif bea masuk barang-barang China.
Pada tengah hari, Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 174,93 poin atau 0,67 persen, menjadi 26.206,74 poin. Indeks S&P 500 naik 16,06 poin atau 0,58 persen, menjadi 2.808,73 poin. Indeks Komposit Nasdaq naik 61,07 poin atau 0,81 persen, menjadi 7.588,61 poin.
Ketika ekuitas membukukan keuntungan, logam mulia biasanya turun, karena investor tidak perlu mencari aset-aset safe haven untuk memarkir investasi mereka.
Namun demikian, penurunan emas dibatasi oleh pelemahan dolar AS, karena indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun hampir sepanjang hari.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 8,4 sen AS atau 0,53 persen, menjadi ditutup pada 15,83 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 7,70 dolar AS atau 0,91 persen, menjadi berakhir di 853,60 dolar AS per ounce.
Baca juga: Bursa Spanyol berakhir hampir datar, Indeks IBEX 35 turun 0,3 poin
Baca juga: Bursa Inggris ditutup datar, saham Prudential melonjak 3,13 persen
Baca juga: Bursa Jerman menguat, saham Volkswagen melonjak 3,29 persen
Harga emas turun, tertekan penguatan ekuitas akibat kemajuan perundingan dagang
26 Februari 2019 07:03 WIB
Illustrasi: Emas batangan (REUTERS/Arnd Wiegmann)
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: