Jakarta, (ANTAR News) - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) meyakini baik layanan video over-the-top (OTT) maupun layar bioskop akan tetap berkembang di masa mendatang.

Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo di Jakarta, Senin, mengatakan lembaga ekonomi kreatif itu akan mendorong keduanya tetap tumbuh di era digital.

"Masing-masing punya segmen sendiri. Masing-masing akan membangun 'revenue' (pendapatan) bagi pembuat film. Itu yang harus dikembangkan di Indonesia," katanya.

Menurut Fadjar, meski kecepatan internet semakin baik seiring dengan masifnya pembangunan infrastruktur digital, penonton tidak akan langsung meninggalkan bioskop.

"Enggak enak juga kan nonton di layar gadget berdua. Anda tetap butuh datang bersama pasangan, misalnya, ke bioskop. Memang ada pasarnya sendiri," tuturnya.

Oleh karena itu, Bekraf akan tetap mendorong dua saluran penayangan film nasional itu bisa tetap tumbuh dan berkembang.

Penambahan layar bioskop akan terus didorong dengan sejumlah kemudahan investasi. Sementara dukungan terhadap penyedia layanan OTT juga akan tetap digalang seperti halnya kerja sama dengan Viu yang disepakati di Jakarta, Senin.

Baca juga: Bekraf gandeng Viu kembangkan ekosistem film Indonesia

"Jadi 'channel' layar bioskop kita dorong, OTT juga kita dorong karena semakin marak juga menikmati konten melalui 'smartphone'," ujarnya.

Kepala Bekraf Triawan Munaf mengatakan adanya OTT menjadi jawaban atas masalah penambahan layar bioskop dalam penyebaran film-film karya anak bangsa.

"Perkembangan jumlah layar ini terjawab dengan OTT. Selama ini penyebaran film hanya di kota besar, di mal, sehingga kita harapkan lebih banyak layar untuk mencapai peminat atau penonton film," katanya.

Triawan mengklaim, dorongan dari Bekraf telah membuahkan hasil bertambahnya layar bioskop hingga sekitar 1.800 layar.

Namun, layanan OTT menjadi salah satu platform yang tidak hanya membantu menyebarkan film nasional, tetapi juga mendorong perkembangan film nasional seiring dengan peningkatan kualitas.

Baca juga: Bekraf gandeng Viu kembangkan ekosistem film Indonesia
Baca juga: Bekraf ingin minimal 3000 layar putar film Indonesia