Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, pada akhir pekan menguat 40 poin menjadi Rp14.018 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.058 per dolar dipicu perkembangan positif negosiasi dagang Amerika Serikat dan China.

Analis Monex Investindo Futures Dini Nurhadi Yasyi di Jakarta, Senin, mengatakan informasi terbaru bahwa Presiden AS Donald Trump akan menunda pemberlakuan tarif impor terhadap China, memberikan harapan kepada pasar.

"Meskipun Trump tidak bilang bakal tidak naikin, cuma ditunda, tapi itu menimbulkan ekspektasi pasar kalau negosiasinya berjalan dengan baik," ujar Dini.

Menurut Dini, masalah perang dagang memang sangat sensitif dan berpengaruh terhadap negara berkembang, termasuk Indonesia.

Kabar penundaan pemberlakuan tarif impor oleh Trump tersebut, lanjutnya, sedikit meredakan kekhawatiran pasar terhadap kondisi ekonomi global.

"Mengingat IMF pernah bilang salah satu penyebab yang membuat 'outlook' perlambatan ekonomi global adalah perang dagang. Ini ada kabar positif, setidaknya itu sedikit mengurangi kekhawatiran," kata Dini.

Nilai tukar (kurs) rupiah sendiri pada pagi hari dibuka menguat Rp13.995 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp13.995 per dolar AS hingga Rp14.023 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.007 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.079 per dolar AS.