Pati (ANTARA News) - KPU Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mulai menyortir dan melipat surat suara untuk Pemilu Presiden 2019 dengan melibatkan puluhan pekerja, Senin.

"Jumlah pekerja yang kami libatkan sebanyak 65 orang dengan sistem borongan," kata anggota KPU Kabupaten Pati Supriyanto di Pati, Senin.

Dari puluhan pekerja tersebut, kata dia, pihaknya juga melibatkan kaum difabel ketika melakukan perangkaian kotak suara.

Adapun jumlah kaum difabel yang dilibatkan berjumlah lima orang, selebihnya merupakan warga sekitar dan rekomendasi karyawan KPU Kabupaten Pati.

Jumlah surat suara yang disortir dan dilipat sebanyak 1.055.487 lembar.

"Pelipatan surat suara berlangsung di Aula Kantor KPU Pati dengan metode kerja borongan sebesar Rp50,00 per lembar surat suara," ujarnya.

Meskipun sistem borong, dia meminta para pekerja untuk cermat dan teliti untuk memastikan semua surat suara yang akan digunakan pemilih dalam keadaan baik atau tidak rusak.

Ia mengatakan bahwa pemeriksaan dan pengamanan kegiatan tersebut secara ketat dengan melibatkan jajaran Bawaslu dan Polres Pati.

Untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, KPU Kabupaten Pati juga melengkapi ruangan untuk menyimpan surat suara tersebut dengan kamera pemantau atau CCTV (closed circuit television) meskipun gudangnya berada di lingkungan kantor KPU setempat.

Sortir dan pelipatan surat suara dijadwalkan selama sepekan dengan asumsi penghitungan setiap pekerja mampu melakukan sortir dan lipat 2.500 s.d. 3.000 lembar surat suara.

Terkait dengan jumlah kebutuhan surat suara pilpres, kata dia, sesuai dengan perhitungan KPU sebanyak 1.057.573 surat suara.

"Karena masih ada proses sortir dan lipat, kami menunggu hasilnya apakah ada surat suara yang cacat atau nihil. Jika ada yang rusak, tentunya akan mengajukan kekurangannya ke KPU melalui KPU Provinsi Jateng," ujarnya.

Kebutuhan logistik lainnya, KPU setempat masih menunggu kedatangan surat suara pemilu anggota legislatif, baik untuk DPD, DPR, DPRD provinsi, maupun DPRD Kabupaten, termasuk menantikan pengiriman kebutuhkan logistik lainnya yang masih proses cetak dari rekanan.

Untuk pengepakan logistik pemilu, dijadwalkan setelah seluruh logistik yang diatur masuk ke dalam kotak suara diterima secara keseluruhan.

"Diperkirakan semua kebutuhan logistik terpenuhi di akhir Maret 2019," ujarnya.