Empat SPBU BBM Satu Harga di Mentawai diresmikan
25 Februari 2019 15:04 WIB
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Archandra Tahar (kanan) mengisi bahan bakar minyak (BBM) ke sepeda motor saat meresmikan SPBU BBM Satu Harga di Kepulauan Mentawai, Senin (25/02/2019). (Dok. Humas PT Pertamina)
Jakarta, (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) bersama Kementerian ESDM meresmikan empat SPBU Kompak BBM Satu Harga di Kepulauan Mentawai pada Senin.
PT Pertamina (Persero) dalam rilisnya di Jakarta, Senin, menyebutkan bahwa keempat SPBU tersebut yaitu SPBU Siberut Utara 16.253.941, SPBU Sipora Selatan 16.253.921, SPBU Sangir Batanghari 15.277.031 dan SPBU Sangir Balai Janggo 16.277.770.
Empat lembaga penyalur ini merupakan lokasi BBM Satu Harga ke dua yang diresmikan Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I pada 2019. Awal Februari lalu, dua lembaga penyalur BBM Satu Harga di Kepulauan Nias telah lebih dulu diresmikan.
Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar yang meresmikan lokasi BBM Satu Harga menjelaskan bahwa, BBM Satu Harga dapat mewujudkan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia serta memberikan dampak berantai terhadap pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Mentawai dan Solok Selatan."Melalui harga BBM yang sama dengan daerah lain diharapkan kegiatan usaha menjadi lebih maju," ujar Archandra.
Acara dihadiri pula oleh Direktur Logistic, Supply Chain dan Infrastructure Pertamina, Gandhi Sriwidodo, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno , Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet dan General Manager Pertamina MOR I Agustinus Santanu. Pada kesempatan itu Wamen ESDM juga membagikan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) kepada masyarakat di Kepulauan Mentawai.
Gandhi mengungkapkan, total terdapat 125 lembaga penyalur BBM Satu Harga di seluruh Indonesia. "Tahun ini secara nasional Pertamina menargetkan pendirian 39 lembaga penyalur BBM Satu Harga di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) yang sulit dijangkau karena keterbatasan infrastruktur," kata Gandhi.
Sementara itu, Santanu menambahkan empat SPBU Kompak Kepulauan Mentawai akan dipasok dari Terminal BBM (TBBM) Teluk Kabung. "Penyaluran dari TBBM menggunakan dua moda transportasi, kapal dan mobil tangki. Tidak mudah, karena jarak tempuh lebih dari 150 km dengan waktu lebih dari 12 jam," tutur Santanu.
Saat ini penyaluran kepada empat SPBU Kompak tersebut adalah 16.000 Liter per bulan untuk produk Bio Solar dan Premium, diluar Produk Non Subsidi.
Selain Premium dan Bio Solar, Pertamina juga memberikan opsi kepada masyarakat Kepulauan Mentawai yang memilih BBM berkualitas dengan menyediakan Pertalite.
Melalui SPBU Kompak, masyarakat di Kecamatan Sipora Selatan, Siberut Utara, Sangir Batang Hari dan Sangir Balai Janggo dapat membeli BBM dengan harga yang sama dengan daerah lain. Yaitu Premium Rp 6.450/liter, dan Solar seharga Rp 5.150/liter.
"Kami berharap beroperasinya SPBU Kompak akan memberikan dampak positif bagi perekonomian di Kepulauan Mentawai," tutup Santanu.
PT Pertamina (Persero) dalam rilisnya di Jakarta, Senin, menyebutkan bahwa keempat SPBU tersebut yaitu SPBU Siberut Utara 16.253.941, SPBU Sipora Selatan 16.253.921, SPBU Sangir Batanghari 15.277.031 dan SPBU Sangir Balai Janggo 16.277.770.
Empat lembaga penyalur ini merupakan lokasi BBM Satu Harga ke dua yang diresmikan Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I pada 2019. Awal Februari lalu, dua lembaga penyalur BBM Satu Harga di Kepulauan Nias telah lebih dulu diresmikan.
Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar yang meresmikan lokasi BBM Satu Harga menjelaskan bahwa, BBM Satu Harga dapat mewujudkan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia serta memberikan dampak berantai terhadap pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Mentawai dan Solok Selatan."Melalui harga BBM yang sama dengan daerah lain diharapkan kegiatan usaha menjadi lebih maju," ujar Archandra.
Acara dihadiri pula oleh Direktur Logistic, Supply Chain dan Infrastructure Pertamina, Gandhi Sriwidodo, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno , Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet dan General Manager Pertamina MOR I Agustinus Santanu. Pada kesempatan itu Wamen ESDM juga membagikan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) kepada masyarakat di Kepulauan Mentawai.
Gandhi mengungkapkan, total terdapat 125 lembaga penyalur BBM Satu Harga di seluruh Indonesia. "Tahun ini secara nasional Pertamina menargetkan pendirian 39 lembaga penyalur BBM Satu Harga di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) yang sulit dijangkau karena keterbatasan infrastruktur," kata Gandhi.
Sementara itu, Santanu menambahkan empat SPBU Kompak Kepulauan Mentawai akan dipasok dari Terminal BBM (TBBM) Teluk Kabung. "Penyaluran dari TBBM menggunakan dua moda transportasi, kapal dan mobil tangki. Tidak mudah, karena jarak tempuh lebih dari 150 km dengan waktu lebih dari 12 jam," tutur Santanu.
Saat ini penyaluran kepada empat SPBU Kompak tersebut adalah 16.000 Liter per bulan untuk produk Bio Solar dan Premium, diluar Produk Non Subsidi.
Selain Premium dan Bio Solar, Pertamina juga memberikan opsi kepada masyarakat Kepulauan Mentawai yang memilih BBM berkualitas dengan menyediakan Pertalite.
Melalui SPBU Kompak, masyarakat di Kecamatan Sipora Selatan, Siberut Utara, Sangir Batang Hari dan Sangir Balai Janggo dapat membeli BBM dengan harga yang sama dengan daerah lain. Yaitu Premium Rp 6.450/liter, dan Solar seharga Rp 5.150/liter.
"Kami berharap beroperasinya SPBU Kompak akan memberikan dampak positif bagi perekonomian di Kepulauan Mentawai," tutup Santanu.
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: