Menteri Yohana: perempuan Papua harus bangkit
25 Februari 2019 13:08 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise saat membuka Bimbingan Teknis Pendamping Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kabupaten Sorong, Senin (25/2/2019). (ANTARA/Dewanto Samodro)
Sorong, 25/2 (Antara) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise meminta para perempuan Papua untuk bangkit dan tidak takut untuk ikut serta dalam pembangunan daerah dan negara.
"Di beberapa daerah, kepala daerah sudah dijabat perempuan. Perempuan Papua juga harus bisa. Berani berbicara dan berteriak," kata Yohana dalam pembukaan Bimbingan Teknis Pendamping Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kabupaten Sorong, Senin.
Yohana mengatakan perempuan Papua harus berani terjun ke politik untuk mewakili aspirasi kaum perempuan di eksekutif maupun legislatif.
Kaum perempuan jangan hanya menitipkan aspirasinya kepada politisi laki-laki agar kebijakan yang dihasilkan oleh eksekutif maupun legislatif bisa berpihak pada kepentingan perempuan.
"Pilih perempuan di legislatif untuk mengangkat aspirasi perempuan. Laki-laki tidak tahu isi hati dan aspirasi perempuan," tuturnya.
Menurut Yohana, sebagai bagian dari komunitas global, Indonesia juga ambil bagian dalam program-program Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), termasuk dalam pengarusutamaan gender dan penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
Indonesia juga dipilih sebagai salah satu negara untuk menuju "Planet 50:50", yaitu program kesetaraan gender PBB.
"Kita harus bekerja keras. Saat ini kuota perempuan di eksekutif dan legislatif saja belum mencapai 30 persen. Harus ada upaya untuk memberikan kesempatan kepada perempuan, jangan semua diberikan kepada laki-laki," katanya.
Baca juga: Menteri Yohana sebut perempuan Indonesia semakin maju
Baca juga: Legislator: tidak semua parpol perhatikan kuota caleg perempuan
"Di beberapa daerah, kepala daerah sudah dijabat perempuan. Perempuan Papua juga harus bisa. Berani berbicara dan berteriak," kata Yohana dalam pembukaan Bimbingan Teknis Pendamping Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kabupaten Sorong, Senin.
Yohana mengatakan perempuan Papua harus berani terjun ke politik untuk mewakili aspirasi kaum perempuan di eksekutif maupun legislatif.
Kaum perempuan jangan hanya menitipkan aspirasinya kepada politisi laki-laki agar kebijakan yang dihasilkan oleh eksekutif maupun legislatif bisa berpihak pada kepentingan perempuan.
"Pilih perempuan di legislatif untuk mengangkat aspirasi perempuan. Laki-laki tidak tahu isi hati dan aspirasi perempuan," tuturnya.
Menurut Yohana, sebagai bagian dari komunitas global, Indonesia juga ambil bagian dalam program-program Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), termasuk dalam pengarusutamaan gender dan penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
Indonesia juga dipilih sebagai salah satu negara untuk menuju "Planet 50:50", yaitu program kesetaraan gender PBB.
"Kita harus bekerja keras. Saat ini kuota perempuan di eksekutif dan legislatif saja belum mencapai 30 persen. Harus ada upaya untuk memberikan kesempatan kepada perempuan, jangan semua diberikan kepada laki-laki," katanya.
Baca juga: Menteri Yohana sebut perempuan Indonesia semakin maju
Baca juga: Legislator: tidak semua parpol perhatikan kuota caleg perempuan
Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: