Satelit mulai deteksi titik api di kawasan lahan Nunukan-Kaltara
24 Februari 2019 17:05 WIB
Kabut Asap Makin Pekat Pesawat Kalstar tujuan Kota Tarakan dan Balikpapan membatalkan penerbangan karena kabut asap melanda Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Minggu (18/10). BMKG Nunukan menghinbau penerbangan harus dibatalkan karena jarak pandang akibat kabut asap hanya sekitar 200 meter sehingga sangat berbahaya bagi transportasi udara. (ANTARA FOTO/M Rusman)
Nunukan, (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi satu titik api di kawasan lahan di wilayah Kecamatan Sembakung Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
"Titik api tersebut terdeteksi melalui satelit Aqua pada Minggu pukul 05.10 WITA dengan akurasi sekitar 68 persen," kata orakirawan BMKG Nunukan, Muhammad Taufik di Nunukan, Minggu.
Ia mengatakan bahwa titik api ini berpotensi terjadinya kebakaran lahan sehingga perlu dilakukan langkah antisipasi sedini mungkin.
Letak titik api yang dimaksudkan terletak pada koordinat 3.83284115791 N dan 117.69141845 E.
Muhammad Taufik mengatakan, Kabupaten Nunukan rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan karena sepanjang Februari ini masih berlangsung musim kering.
"Kebakaran dapat terjadi karena faktor sengaja ataupun tidak sengaja oleh manusia maupun alam pada titik api," katanya.
BMKG Nunukan terus memantau situasi pada saat ini berhubung kondisi cuaca akibat teriknya matahari yang terkesan ekstrem.
Baca juga: Ancaman Kebakaran Hutan di Bulungan dan Nunukan Tinggi
Baca juga: Warga Nunukan kesasar ke Malaysia akibat asap
Baca juga: BMKG: Nunukan terindikasi alami anomali iklim
"Titik api tersebut terdeteksi melalui satelit Aqua pada Minggu pukul 05.10 WITA dengan akurasi sekitar 68 persen," kata orakirawan BMKG Nunukan, Muhammad Taufik di Nunukan, Minggu.
Ia mengatakan bahwa titik api ini berpotensi terjadinya kebakaran lahan sehingga perlu dilakukan langkah antisipasi sedini mungkin.
Letak titik api yang dimaksudkan terletak pada koordinat 3.83284115791 N dan 117.69141845 E.
Muhammad Taufik mengatakan, Kabupaten Nunukan rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan karena sepanjang Februari ini masih berlangsung musim kering.
"Kebakaran dapat terjadi karena faktor sengaja ataupun tidak sengaja oleh manusia maupun alam pada titik api," katanya.
BMKG Nunukan terus memantau situasi pada saat ini berhubung kondisi cuaca akibat teriknya matahari yang terkesan ekstrem.
Baca juga: Ancaman Kebakaran Hutan di Bulungan dan Nunukan Tinggi
Baca juga: Warga Nunukan kesasar ke Malaysia akibat asap
Baca juga: BMKG: Nunukan terindikasi alami anomali iklim
Pewarta: Rusman
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: