AP I targetkan layani 101 juta penumpang di 2019
24 Februari 2019 13:41 WIB
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi saat menyampaikan sambutan pada HUT ke-55 perusahaan di Serpong, Banten, Minggu (24/2/2019). Faik katakan PT Angkasa Pura I (Persero) menargetkan pada 2019 akan melayani lebih dari 101 juta penumpang di 13 bandara yang berada dalam pengelolaannya, lebih tinggi dibanding 2018 yang mencapai 96,5 juta penumpang. (ANTARA/Ahmad Wijaya).
Serpong, Banten (ANTARA News) - PT Angkasa Pura I (Persero) menargetkan pada 2019 akan melayani lebih dari 101 juta penumpang di 13 bandara yang berada dalam pengelolaannya, lebih tinggi dibanding 2018 yang mencapai 96,5 juta penumpang.
"Kinerja perusahaan dalam beberapa tahun terakhir ini memang alami pertumbuhan positif, selain jumlah penumpang yang setiap tahun cenderung meningkat juga pendapatan dan laba perusahaan," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi kepada pers disela peringatan HUT Ke-55 PT Angkasa Pura I di Serpong, Minggu.
Dikatakan, dari sisi trafik, perusahaan telah melayani 96,5 juta penumpang di 13 bandara, tumbuh 7,6 persen jika dibandingkan dengan tahun 2017 dengan 89,7 juta penumpang.
Sementara dari sisi keuangan, perseroan juga berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp8,98 triliun (audited), dengan laba setelah pajak sebesar Rp 2triliun (audited), meningkat 41,28 persen dibandingkan tahun 2017.
Untuk tahun 2019 ini, perusahaan mentargetkan pendapatan sebesar Rp 10,2 triliun, dengan laba bersih di atas Rp 2 triliun.
Sebagai BUMN, ada sejumlah peran utama yang harus dijalankan, yaitu
sebagai korporasi negara yang mendapatkan tugas untuk mengelola dan mengusahakan bisnis jasa kebandarudaraan, memperoleh laba, dan memberikan dividen bagi negara.
"Selain itu memiliki peran sebagai infrastruktur negara, yang membangun konektivitas udara melalui pengembangan dan pembangunan bandara," katanya.
Disamping itu Angkasa Pura I juga sebagai "agent of development", dengan turut mendorong pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat dan pengembangan wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), melalui pengembangan jaringan penerbangan maupun pengembangan bandara di wilayah-wilayah yang sedang berkembang.
"Saya ingin memastikan seluruh peluang yang ada dalam proses pengembangan bisnis ini dapat kita manfaatkan sebaik mungkin, serta mampu mendorong pertumbuhan bisnis kita ke depan secara lebih efektif, yang manfaatnya bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat luas," kata Faik.
Dengan visi baru ini diharapkan akan memperkuat tekad Angkasa Pura I untuk mewujudkan bandara-bandaranya menjadi bandara yang lebih melayani, mengedepankan kultur ke-Indonesiaan, sehingga dapat memberikan pengalaman berkesan yang tak terlupakan kepada seluruh pengguna jasa bandara.
Memasuki 2019 perusahaan juga memperbarui visi menjadi lebih progresif, yaitu "Connecting The World Beyond Airport Operator with Indonesian Experince".
Baca juga: AP I tunjuk Wika kembangkan Bandara Sultan Hasanuddin
Baca juga: AP I targetkan pengambilalihan bandara Kemenhub triwulan pertama 2019
"Kinerja perusahaan dalam beberapa tahun terakhir ini memang alami pertumbuhan positif, selain jumlah penumpang yang setiap tahun cenderung meningkat juga pendapatan dan laba perusahaan," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi kepada pers disela peringatan HUT Ke-55 PT Angkasa Pura I di Serpong, Minggu.
Dikatakan, dari sisi trafik, perusahaan telah melayani 96,5 juta penumpang di 13 bandara, tumbuh 7,6 persen jika dibandingkan dengan tahun 2017 dengan 89,7 juta penumpang.
Sementara dari sisi keuangan, perseroan juga berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp8,98 triliun (audited), dengan laba setelah pajak sebesar Rp 2triliun (audited), meningkat 41,28 persen dibandingkan tahun 2017.
Untuk tahun 2019 ini, perusahaan mentargetkan pendapatan sebesar Rp 10,2 triliun, dengan laba bersih di atas Rp 2 triliun.
Sebagai BUMN, ada sejumlah peran utama yang harus dijalankan, yaitu
sebagai korporasi negara yang mendapatkan tugas untuk mengelola dan mengusahakan bisnis jasa kebandarudaraan, memperoleh laba, dan memberikan dividen bagi negara.
"Selain itu memiliki peran sebagai infrastruktur negara, yang membangun konektivitas udara melalui pengembangan dan pembangunan bandara," katanya.
Disamping itu Angkasa Pura I juga sebagai "agent of development", dengan turut mendorong pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat dan pengembangan wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), melalui pengembangan jaringan penerbangan maupun pengembangan bandara di wilayah-wilayah yang sedang berkembang.
"Saya ingin memastikan seluruh peluang yang ada dalam proses pengembangan bisnis ini dapat kita manfaatkan sebaik mungkin, serta mampu mendorong pertumbuhan bisnis kita ke depan secara lebih efektif, yang manfaatnya bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat luas," kata Faik.
Dengan visi baru ini diharapkan akan memperkuat tekad Angkasa Pura I untuk mewujudkan bandara-bandaranya menjadi bandara yang lebih melayani, mengedepankan kultur ke-Indonesiaan, sehingga dapat memberikan pengalaman berkesan yang tak terlupakan kepada seluruh pengguna jasa bandara.
Memasuki 2019 perusahaan juga memperbarui visi menjadi lebih progresif, yaitu "Connecting The World Beyond Airport Operator with Indonesian Experince".
Baca juga: AP I tunjuk Wika kembangkan Bandara Sultan Hasanuddin
Baca juga: AP I targetkan pengambilalihan bandara Kemenhub triwulan pertama 2019
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019
Tags: