Piala Indonesia
Persebaya perlu pembenahan meski menang besar
23 Februari 2019 22:30 WIB
Pesepak bola Persebaya Surabaya Otavio Dutra (tengah) melakukan selebrasi usai mencetak gol saat menghadapi Persidago Gorontalo pada pertandingan babak 16 besar leg kedua Piala Indonesia di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (23/2/2019). Dalam pertandingan tersebut Persebaya Surabaya mengalahkan Persidago Gorontalo dengan skor akhir 7-0. (ANTARA FOTO/Moch Asim/foc)
Surabaya, 23/2 (ANTARA News) - Pelatih Persebaya Djadjang Nurdjaman menilai permainan timnya masih memerlukan banyak pembenahan meski menang besar pada laga melawan Persidago Gorontalo di babak 16 besar Piala Indonesia di Gelora Bung Tomo Surabaya, Sabtu sore.
"Masih banyak yang harus dibenahi meski menang besar," ujarnya kepada wartawan usai pertandingan.
Bermain di hadapan 10 ribuan Bonek (suporter Persebaya) yang hadir di stadion, Ruben Sanadi dan kawan-kawan menang 7-0 sekaligus memastikan lolos ke babak delapan besar Piala Indonesia.
Gol-gol Bajul Ijo dicetak empat gol oleh Amildo Balde menit 27, 30, 56 dan 87, lalu masing-masing satu gol Otavio Dutra menit 34, Hansamu Yama menit 37 dan Damian Lizio menit 45+1.
Meski berstatus tuan rumah dan bermain mendominasi, menurut Djanur, anak asuhnya cukup kesulitan menembus pertahanan Persidago, terbukti gol perdana baru diciptakan menjelang setengah jam pertandingan berjalan.
Selain itu, kekompakan para pemain masih menjadi pekerjaan rumah bagi Persebaya, terlebih tidak lama lagi akan bermain di Piala Presiden melawan tim-tim Liga 1.
"Di posisi belakang juga ada catatan, sebab beberapa kali penyerang Persidago bisa leluasa di dalam kotak penalti, bahkan melepaskan tendangan mengarah ke gawang," kata mantan pelatih Persib Bandung tersebut.
Dalam latihan beberapa hari ke depan, kata dia, akan dilakukan evaluasi agar penampilan di Piala Presiden 2019 yang dimulai awal Maret bisa lebih siap dan menjanjikan.
Sementara itu, pelatih Persidago Gorontalo Romy Malanua menilai timnya memang kalah kelas dan kualitas dibandingkan Persebaya sehingga harus terhenti di babak 16 besar.
Ia juga secara khusus menyoroti penampilan penyerang Persebaya Amildo Balde yang sejak awal sebelum pertandingan sudah menjadi momok bagi timnya.
"Perjuangan kami mengantisipasi Balde belum cukup untuk menahannya mencetak gol," katanya.
"Masih banyak yang harus dibenahi meski menang besar," ujarnya kepada wartawan usai pertandingan.
Bermain di hadapan 10 ribuan Bonek (suporter Persebaya) yang hadir di stadion, Ruben Sanadi dan kawan-kawan menang 7-0 sekaligus memastikan lolos ke babak delapan besar Piala Indonesia.
Gol-gol Bajul Ijo dicetak empat gol oleh Amildo Balde menit 27, 30, 56 dan 87, lalu masing-masing satu gol Otavio Dutra menit 34, Hansamu Yama menit 37 dan Damian Lizio menit 45+1.
Meski berstatus tuan rumah dan bermain mendominasi, menurut Djanur, anak asuhnya cukup kesulitan menembus pertahanan Persidago, terbukti gol perdana baru diciptakan menjelang setengah jam pertandingan berjalan.
Selain itu, kekompakan para pemain masih menjadi pekerjaan rumah bagi Persebaya, terlebih tidak lama lagi akan bermain di Piala Presiden melawan tim-tim Liga 1.
"Di posisi belakang juga ada catatan, sebab beberapa kali penyerang Persidago bisa leluasa di dalam kotak penalti, bahkan melepaskan tendangan mengarah ke gawang," kata mantan pelatih Persib Bandung tersebut.
Dalam latihan beberapa hari ke depan, kata dia, akan dilakukan evaluasi agar penampilan di Piala Presiden 2019 yang dimulai awal Maret bisa lebih siap dan menjanjikan.
Sementara itu, pelatih Persidago Gorontalo Romy Malanua menilai timnya memang kalah kelas dan kualitas dibandingkan Persebaya sehingga harus terhenti di babak 16 besar.
Ia juga secara khusus menyoroti penampilan penyerang Persebaya Amildo Balde yang sejak awal sebelum pertandingan sudah menjadi momok bagi timnya.
"Perjuangan kami mengantisipasi Balde belum cukup untuk menahannya mencetak gol," katanya.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: