Phnom Penh (ANTARA News) - Pemain sayap tim nasional Indonesia U-22 Witan Sulaiman kerap mengalami kram pada menit-menit jelang pengujung laga dalam tiga pertandingan penyisihan Grup B Piala AFF U-22 di Kamboja.

Dokter Timnas U-22 Syarif Alwi mengatakan hal itu berkaitan dengan usianya yang masih sangat muda sehingga otot-ototnya masih belum mumpuni untuk menumpu beban bertanding selama 90 menit penuh.

"Witan itu masih muda, usia muda wajar kalau belum mumpuni ototnya menerima peregangan hingga 90 menit," kata Syarif di sela-sela mendampingi Timnas U-22 menjalani sesi latihan di Stadion Nasional, Phnom Penh, Sabtu sore.

Witan memang tak pernah tampil penuh dalam tiga pertandingan yang sudah dijalani Indonesia di Piala AFF U-22.

Pada laga pertama menghadapi Myanmar, Witan hanya bermain selama 64 menit sebelum digantikan oleh Fulgensius Billy Paji Keraf.

Lantas di laga kedua melawan Malaysia, Witan memulai pertandingan dari bangku cadangan dan baru merumput pada tendangan mula babak kedua menggantikan Billy.

Di laga ketiga ketika Garuda Muda sukses mempecundangi Kamboja, Witan kembali tak main penuh dan digantikan oleh bek kanan Ferdyan Wahyu Sugiantoro pada menit ke-75.

Baca juga: Indra Sjafri tak permasalahkan timnas main sore ataupun malam

Kendati tak tampil penuh di tiga laga, Witan sejauh ini telah memiliki catatan satu gol indah ke gawang Malaysia dan satu assist penting untuk gol pembuka Marinus Wanewar di laga melawan Kamboja.

Kemampuan dan stamina Witan tentu akan dibutuhkan Pelatih Timnas U-22 Indra Sjafri saat Garuda Muda berlaga di semifinal menghadapi Vietnam pada Minggu (24/2) sore.

"Wajar begitu itu, dulu waktu awal-awal Saddil (Ramdani) juga begitu kan. Sekarang ya sudah beda, sudah tumbuh, sudah dewasa," ujar dokter yang akrab disapa Papi itu.

Baca juga: Vietnam yakin semifinal selesai 90 menit, Indonesia siapkan algojo adu penalti

Witan saat ini tercatat sebagai pemain termuda di skuat Timnas Indonesia U-22 dengan usia 17 tahun empat tahun dan sembilan hari ketika turnamen AFF U-22 2019 dimulai 17 Februari lalu.

Bahkan dalam tiga pertandingan yang sudah dijalani, atlet gemblengan SKO Ragunan itu selalu berstatus pemain termuda yang merumput di lapangan dalam masing-masing laga itu.

Secara keseluruhan ia merupakan pemain termuda keenam di antara semua peserta Piala AFF U-22. Gelandang Timor Leste Expedito Soares merupakan pemain paling muda yang mengikuti Piala AFF U-22 2019 dengan tanggal kelahiran 11 Oktober 2002.

Baca juga: Pelatih Vietnam waspadai trio lini depan Indonesia

Baca juga: Kapten Garuda Muda bakal absen hingga pengujung AFF U-22