Yogyakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan, Romahurmuziy, mendorong para ulama dari Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah mulai mengembangkan dakwah digital dengan memanfaatkan sarana media sosial.

"Mereka harus mengembangkan dakwah dengan pola multimedia yang mengikuti tren dari keinginan masyarakat khususnya generasi yang disebut milenial, dengan usia 35 tahun ke bawah," kata politikus muda yang akrab disapa Rommy ini, di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu.

Pola dakwah digital perlu segera diterapkan para ulama dari dua ormas Islam terbesar di Indonesia itu dengan tanpa meninggalkan pola dakwah tradisional.

Pasalnya, kata dia, telah terbukti bahwa para ustaz yang populer dan memiliki banyak pengikut di media sosial adalah yang serius menggarap model dakwah seperti itu.

"Terbukti ustaz yang paling populer hari ini baik di YouTube, Instagram, Twitter, dan Facebook adalah ustaz-ustaz yang memang menggarap dakwah digital ini secara serius," katanya.

Menurut Rommy, saat ini tokoh-tokoh agama yang populer di media sosial dengan jumlah follower mencapai jutaan justru mereka yang mengusung aliran Islam yang tidak sesuai dengan kultur di Indonesia.

"Yang memiliki follower tertinggi justru ustaz-ustaz wahabi, salafi yang kebanyakan berbeda dengan masyarakat Indonesia yang berpotensi berbenturan dalam paham keagamaan," katanya.

Pada sisi lain, dia menyayangkan para ulama dari NU dan Muhammadiyah sama sekali tidak pernah menggarap dakwah digital.

"Ulama-ulama konvensional kita yang dari sisi keagamaan lebih alim tetapi tidak pernah menggarap sama sekali dakwah digital sehingga mereka tidak memiliki follower sama sekali," kata Rommy.