Jakarta (ANTARA News) - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby menegaskan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus gencar melakukan sosialisasi pelaksanaan Pemilu pada 17 April 2019 mengingat masih banyak warga Indonesia yang belum tahu tanggal pelaksanaan Pemilu.

"Dalam beberapa kali survei di daerah pemilihan hampir rata-rata di bawah 50 persen pemilih yang tahu bahwa Pileg dan Pilpres itu dilaksanakan tanggal 17 April," kata Adjie dalam diskusi bertema 'Menjaga Suara Rakyat' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu.

Survei yang dilakukan oleh lembaganya itu untuk mengetahui sejauh mana sosialisasi pelaksanaan Pemilu yang sudah dilakukan KPU sebagai penyelenggara Pemilu.

Menurut dia, saat ditanyakan kepada publik, banyak masyarakat yang menjawab benar bahwa Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden akan digelar serentak pada April 2019. Namun, mereka selalu salah saat menjawab tanggal hari pencoblosan.

"Jadi masih banyak pemilih yang salah salah menjawab tanggal berapa (Pemilu 2019)," jelas Adjie.

Ia mengingatkan KPU sebagai lembaga penyelenggara Pemilu harus bisa memanfaatkan sisa waktu sekira dua bulan ini untuk memaksimalkan sosialisasi ke masyarakat.

Tak hanya KPU saja, partai politik para caleg, dan kontestan Pilpres sebagai peserta Pemilu juga harus menyosialisasikan pelaksanaan Pemilu ini ke masyarakat, terutama kepada calon pemilih di daerah pemilihannya.

"Saya pikir dari partai politik maupun capres harus mendorong betul ya karena ini terkait dengan partisipasi ya bagaimana kemudian pemilih bisa merencanakan dan menyiapkan diri untuk bisa datang pada tanggal 17 April," tuturnya.

Baca juga: KPU Batam sosialisasi pemilu di Tanjung Pandan
Baca juga: KPU Sumbar edukasi PPS dan PPK Kota Bukittinggi
Baca juga: KPU Bangka Barat sosialisasi pemilih kelompok disabilitas