Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah turun tajam sehari sebelumnya, karena dolar AS yang lebih lemah mendorong harga logam mulia lebih tinggi.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April, naik 5,00 dolar AS atau 0,38 persen, menjadi menetap di 1.332,80 dolar AS per ounce.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam matan uang utama saingannya, turun 0,17 persen menjadi 96,47 pada pukul 18.30 GMT.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Dalam sesi sebelumnya, emas berjangka membukukan kerugian harian terbesar dalam enam bulan terakhir, dengan jatuh 20,10 dolar AS atau 1,49 persen, menjadi menetap di 1.327,80 dolar AS per ounce.

Analis mengaitkan penurunan tajam harga emas dengan risalah dari pertemuan kebijakan The Fed Januari yang dirilis pada Rabu (20/2), yang terdengar kurang dovish daripada yang diperkirakan para investor, serta dolar AS yang lebih kuat.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 11,30 sen AS atau 0,72 persen, menjadi 15.914 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April bertambah 19,60 dolar AS atau 2,37 persen, menjadi ditutup pada 845,90 dolar per ounce. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.

Baca juga: Bursa Spanyol menguat, Indeks IBEX 35 ditutup naik 13,40 poin

Baca juga: Analis: Akhir pekan IHSG diprediksi menguat, sentimen eksternal "bersahabat"