Phnom Penh (ANTARA News) - Pelatih tim nasional Kamboja U-22, Felix Agustin Dalmas, mengaku tak menyesali keputusannya untuk selalu mengubah pendekatan permainan di tiga pertandingan penyisihan Grup B Piala AFF U-22.

Meski kemudian, pendekatan permainan yang diterapkan Dalmas di laga pamungkas berhasil dimentahkan oleh Indonesia dan mereka menanggung kekalahan di hadapan puluhan ribu publiknya sendiri dengan skor 0-2 akibat dwigol Marinus Wanewar pada Jumat malam.

"Kami mencoba pendekatan baru lagi di pertandingan kali ini," kata Dalmas dalam jumpa pers purnalaga di Stadion Nasional, Phnom Penh, Kamboja.

"Tentu saja pertandingan yang baik ini kemudian berjalan sulit bagi kami, tapi kami tetap peringkat pertama dan kekalahan ini menjadi pelajaran serta pengalaman berharga bagi para pemain," ujarnya menambahkan.

Felix juga menepis anggapan bahwa ia melepaskan pertandingan ketiga karena Kamboja sudah berstatus lolos ke semifinal sekaligus menjadi juara Grup B semenjak peluit akhir laga kedua melawan Myanmar yang berakhir dengan kemenangan 2-0 pada Rabu (20/2) lalu.

Menurut dia para pemainnya telah melakukan yang terbaik untuk bisa menerapkan pendekatan permainan yang ia arahkan, kendati akhirnya tetap menelan kekalahan.

"Terkadang anda menang, terkadang anda kalah, meskipun sudah berusaha sebaik mungkin," katanya.

Baca juga: Bungkam Kamboja, pelatih sebut performa Timnas U-22 belum maksimal

Di sisi lain, ia juga menilai bahwa Indonesia tampil sangat solid sepanjang laga di semua lini.

"Indonesia tim yang kuat dan kekuatan mereka tidak tergantung pada satu atau dua pemain saja. Mereka tampil solid dari depan hingga belakang," ujar pelatih asal Argentina itu.

Kendati demikian, Felix mengaku tidak kapok untuk melakukan perubahan pendekatan permainan, termasuk yang sudah ia rencanakan ketika menghadapi Thailand di babak semifinal pada Minggu (24/2).

Tentu saja, pria yang juga menjabat sebagai asisten pelatih timnas senior Kamboja itu tak mau membeberkan strategi yang ia siapkan untuk membendung Thailand, tim yang berstatus sebagai juara bertahan jika menghitung turnamen usia muda AFF yang pernah terselenggara pada 2005 dengan format U-23 itu.

Baca juga: Soal pergantian dua bek, Indra Sjafri: Bagus karena menang, kalah di-"bully"

Dalmas memang kerap melakukan rotasi dalam jumlah besar dari satu laga ke laga lainnya.

Di laga kedua misalnya, ia melakukan 10 pergantian susunan pemain dibandingkan laga perdana menghadapi Malaysia. Sedangkan melawan Indonesia, sebanyak enam pemain dirotasi.

"Mungkin saja ada kejutan ketika melawan Thailand, kita lihat saja nanti," pungkas pelatih yang setia mendampingi Kamboja U-22 di tepi lapangan meski harus menggunakan alat bantu penyangga cedera kaki kirinya tersebut.

Baca juga: Bungkam tuan rumah 2-0, Indonesia melenggang ke semifinal

Baca juga: Hasil dan klasemen akhir Grup B, Indonesia dampingi Kamboja ke semifinal