Jakarta (ANTARA News) - Pagi ini satelit Nusantara Satu milik PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN) meluncur ke antariksa dari Cape Canaveral, Florida, AS menggunakan roket Falcon 9 dari Space-X.

Bukan tanpa alasan PSN menggandeng perusahaan transportasi luar angkasa yang didirikan Elon Musk itu.

Menurut Space System Group Head PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Johanes Indri, perusahaan itu memang terbukti punya nama dan rekam jejak bagus di industri tersebut.

"Reliable dan harganya kompetitif," kata Indri dalam konferensi pers di kantor PSN, Jakarta, Jumat.

Bicara soal peluang meluncurkan satelit dari Tanah Air bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), dia berpendapat proses yang harus dilalui Indonesia masih panjang.

"Sekarang LAPAN belum memiliki kemampuan seperti itu, LAPAN baru mampu meluncukan roket kecil dengan jarak 20-30 kilometer," ujar dia.

Nusantara Satu menggadang-gadang teknologi High Throughput Satellite (HTS), solusi untuk memberikan akses ke jaringan internet ke wilayah-wilayah yang tidak terjangkau oleh kabel serat optik.

Satelit ini diharap bisa membuka akses Internet di 25.000 desa, menjangkau 25 juta penduduk Indonesia.

Satelit multifungsi Nusantara Satu memiliki kapasitas sebesar 15Gbps, lebih besar tiga kali lipat dari satelit konvensional yang saat ini ada di Indonesia yang saat memiliki kapasitas 5Gbps.

Satelit Nusantara Satu meliputi seluruh wilayah Indonesia hingga Asia Tenggara. Saat ini satelit menuju slot orbit 146 derajat bujur timur, tepat di atas Papua, dan diperkirakan akan tiba di titik tersebut dalam dua pekan setelah peluncuran.

Satelit akan dikendalikan melalui Satellite Control Center di Jatiluhur, Jawa Barat.

Baca juga: Sudah meluncur, kapan satelit Nusantara Satu mulai beroperasi?
Baca juga: PSN sukses luncurkan Satelit Nusantara Satu ke orbit