Medan (ANTARA News) - Calon Presiden RI nomor urut 02, H Prabowo Subianto kembali menegaskan bahwa visi dan misinya adalah mencapai swasembada pangan di Indonesia.

"Swasembada pangan penting karena jumlah penduduk bertambah terus. Pertambahan penduduk jangan dianggap sepele," ujarnya di Medan, Jumat.

Dia mengatakan itu pada acara silaturahmi dan ramah tamah bersama pengusaha dan warga Tionghoa di Gedung Selecta, Medan yang dihadiri ribuan peserta.

Menurut Prabowo, dia ingin seluruh rakyat Indonesia bisa makan. "Untuk apa merdeka, kalau sebagian rakyat tidak bisa makan," katanya.

Prabowo mengaku sangat terpukul mendapat laporan ada orang tua yang gantung diri karena tidak bisa memberi makan anak-anaknya.

"Saya sudah masuk tentara umur 18 tahun dan setelah pensiun melihat ada yang tidak makan. Itu saya tidak terima," katanya.

Prabowo menegaskan, tidak mau menyalahkan siapa yang salah dengan kondisi masih adanya warga yang tidak makan.

Tetapi swasembada pangan dan termasuk energi itu sudah menjadi visi misinya menjadi calon presiden, apalagi negara Indonesia kaya dengan sumber daya alamnya.

"Saya tidak salahkan siapa - siapa. Jangan suka menghardik, menghujat dan menjelek-jelekkan," kata mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan khusus (Danjen Kopassus) itu.

Ketua panitia acara, Harti Hartidjah mengatakan, bersyukur dan merupakan suatu kehormatan bagi warga Tionghoa atas bersedianya Prabowo Subianto memenuhi keinginan berjumpa dengan Prabowo yang calon Presiden RI 2019 - 2024.

"Kami berdoa agar Bapak Prabowo Subianto dan Sandi (Sandiaga Salahuddin Uno) terpilih sebagai Presiden RI 2019 -2024," ujarnya.

Dia menegaskan, kehadiran banyak warga dan termasuk tokoh agama membuat keyakinan Prabowo Subianto bisa terpilih menjadi Presiden RI.

Mantan Dubes RI untuk Republik Rakyat Tiongkok, Mayjen Purnawirawan Sudrajat yang memberi sambutan menegaskan Prabowo adalah pejuang.

"Saya sahabat baik dan kenal baik dengan Prabowo. Jadi, jangan diragukan soal siapa Prabowo," katanya.

Menurut dia kalau Prabowo terpilih, maka kebhinekaan di Indonesia akan bertahan. "Jangan percaya dengan berita hoaks, kalau Presiden RI nanti Prabowo, di Indonesia tidak ada kebhinekaan," ujarnya.

Baca juga: BPN Prabowo-Sandi: Pemilu simbol peradaban bangsa
Baca juga: Prabowo terima mantan Jenderal AS di Hambalang