Kudus (ANTARA News) - Banjir bandang melanda dua desa di Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang mengakibatkan akses Jalan Pantura Kudus tersendat karena airnya melimpas ke jalan, Jumat.

Selain mengakibatkan akses Jalur Pantura Kudus tersendat hingga beberapa kilometer karena adanya genangan banjir disertai lumpur, akibat meluapnya air Sungai Klaling, juga mengakibatkan bangunan kantin di gedung Loka Bina Karya (LBK) Desa Klaling, Kecamatan Jekulo, Kudus jebol karena tidak mampu menahan terjangan air.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan di Kudus, Jumat, banjir bandang terjadi antara pukul 13.30-14.00 WIB yang melanda Desa Pladen dan Klaling, Kecamatan Jekulo.

Akibat banjir bandang tersebut, sekitar 40-an rumah warga di Desa Pladen terkena dampak banjir akibat luapan air sungai serta pertokoan, Polsek Jekulo dan SMA 1 Jekulo juga terdampak.

Untuk korban jiwa, lanjutnya masih nihil, sedangkan nilai kerugian diperkirakan mencapai Rp30-an juta.

Ia memperkirakan banjir bandang disebabkan karena hujan dengan intensitas tinggi di Pegunungan Patiayam, Jekulo, Kudus.

Dainuri, salah seorang warga Klaling mengungkapkan sebelum banjir melanda, hujan deras disertai angin mengguyur daerah setempat sekitar pukul 13.00 WIB.

Kemudian, tambahnya air bah tiba-tiba datang menerjang dan menghancurkan tembok sebelah timur warung miliknya.

Selain menerjang kantin milik Dainuri, banjir bandang juga menerjang Polsek Jekulo, KUA Jekulo dan SMA 1 Jekulo, Loka Bina Karya Jekulo, BRI Jekulo, serta Koramil Jekulo.

Terminal truk Klaling dan Puskesmas Jekulo juga sempat dilewati derasnya air banjir.

Setelah air berangsur surut, warga mulai membersihkan rumahnya dari lumpur yang masuk ke dalam rumah maupun kompleks perkantoran.

Petugas BPBD Kudus dibantu warga setempat diterjunkan untuk membersihkan jalan maupun bangunan perkantoran yang terdampak dengan dibantu air dari truk tangki.

Baca juga: 10 sungai di Kudus diusulkan dinormalisasi untuk cegah banjir
Baca juga: Pendampingan psikososial diberikan kepada korban banjir di Kudus-Jateng
Baca juga: 263 warga Kudus masih bertahan di pengungsian