Kepala Staf Kepresidenan dorong agrowisata sekat kanal lahan gambut
22 Februari 2019 18:55 WIB
Salah satu sekat kanal di Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Dumai, Riau, yang didanai The UK Climate Change Unit (UKCCU) melalui Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) yang diselesaikan pada akhir 2017. (ICCTF)
Siak (ANTARA News) - Kepala Staf Kepresidenan RI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mendorong, sekat kanal yang diinisiasi oleh Badan Restorasi Gambut (BRG) menjadi lokasi wisata berbasis pertanian serta dimaksimalkan sebagai lokasi budidaya ikan sungai.
Moeldoko menyampaikan hal tersebut setelah meninjau sekat kanal yang dibangun di Kampung Bandar Sungai, Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak, Riau, Jumat.
Dalam kunjungan kerjanya didampingi kepala BRG Nazir Foead serta Gubernur Riau Syamsuar, Moeldoko mendengar langsung pengakuan masyarakat yang menjadikan sekat kanal itu sebagai lokasi wisata.
Selain itu, masyarakat juga meminta kepada pemerintah agar dapat menyiapkan bibit ikan untuk kemudian ditebar di sekat kanal tersebut. Sehingga sekat kanal tidak hanya bertujuan dalam pembasahan gambut pencegah kebakaran lahan, namun juga menjadi sumber ekonomi baru masyarakat desa.
"Tadi ada masukan dari kepala Desa supaya ditebar ikan. Dan coba dibuat `environment` baru supaya dibuat wisata desa. Sehingga nanti sebagai tempat pembelajaran anak cucu kita. Saya pikir ini luar biasa," lanjut Moeldoko.
Kepala BRG Nazir Foead menjelaskan badan pemulihan gambut sepanjang 2017 dan 2018 telah membangun 1.126 sekat kanal yang tersebar di sejumlah kabupaten dan kota intervensi.
Dia menambahkan mayoritas sekat kanal yang dibangun tersebut berada di sekitar areal pemukiman masyarakat. Sehingga, langkah untuk menjadikan sekat kanal sebagai lokasi agrowisata dan tempat budidaya ikan merupakan langkah baik sebagai bagian penyelamatan gambut.
"Ini langkah luar biasa yang bisa kita wujudkan ke depan," ujarnya.
Secara terpisah Gubernur Riau, Syamsuar menyebutkan akan berupaya merealisasikan langkah tersebut. "Sehingga masyarakat kita memperoleh manfaat ganda," katanya.
Baca juga: KLHK akan bangun lagi 7.726 sekat kanal
Baca juga: Inggris danai 180 sekat kanal melalui ICCTF
Moeldoko menyampaikan hal tersebut setelah meninjau sekat kanal yang dibangun di Kampung Bandar Sungai, Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak, Riau, Jumat.
Dalam kunjungan kerjanya didampingi kepala BRG Nazir Foead serta Gubernur Riau Syamsuar, Moeldoko mendengar langsung pengakuan masyarakat yang menjadikan sekat kanal itu sebagai lokasi wisata.
Selain itu, masyarakat juga meminta kepada pemerintah agar dapat menyiapkan bibit ikan untuk kemudian ditebar di sekat kanal tersebut. Sehingga sekat kanal tidak hanya bertujuan dalam pembasahan gambut pencegah kebakaran lahan, namun juga menjadi sumber ekonomi baru masyarakat desa.
"Tadi ada masukan dari kepala Desa supaya ditebar ikan. Dan coba dibuat `environment` baru supaya dibuat wisata desa. Sehingga nanti sebagai tempat pembelajaran anak cucu kita. Saya pikir ini luar biasa," lanjut Moeldoko.
Kepala BRG Nazir Foead menjelaskan badan pemulihan gambut sepanjang 2017 dan 2018 telah membangun 1.126 sekat kanal yang tersebar di sejumlah kabupaten dan kota intervensi.
Dia menambahkan mayoritas sekat kanal yang dibangun tersebut berada di sekitar areal pemukiman masyarakat. Sehingga, langkah untuk menjadikan sekat kanal sebagai lokasi agrowisata dan tempat budidaya ikan merupakan langkah baik sebagai bagian penyelamatan gambut.
"Ini langkah luar biasa yang bisa kita wujudkan ke depan," ujarnya.
Secara terpisah Gubernur Riau, Syamsuar menyebutkan akan berupaya merealisasikan langkah tersebut. "Sehingga masyarakat kita memperoleh manfaat ganda," katanya.
Baca juga: KLHK akan bangun lagi 7.726 sekat kanal
Baca juga: Inggris danai 180 sekat kanal melalui ICCTF
Pewarta: Anggi Romadhoni
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: