Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, agar serius mencari terobosan guna mengatasi kemacetan lalu lintas yang kian parah di DKI Jakarta. "Presiden memberi arahan supaya DKI Jakarta dikembangkan secara konseptual, terencana dan terpadu, sehingga berbagai masalah terutama kemacetan dapat diatasi," ujar Gubernur Fauzi Bowo, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu. Didampingi Wakil Gubernur Prijanto, Foke, panggilan akrab Fauzi Bowo, menuturkan kedatangannya menghadap Presiden Yudhoyono untuk melaporkan berbagai hal, mulai dari proses pelantikan gubernur, hingga rencana kegiatan jangka menengah dan jangka panjang yang akan dipersiapkan untuk provinsi DKI Jakarta dan masyarakatnya. "Konseptual tentu mengacu pada konsep keterpaduan dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah otonom yang ada di sekitar DKI Jakarta," ujarnya. Foke juga melaporkan mengenai persiapan Ibukota Jakarta menjelang Idul Fitri. "Kami akan bekerja keras agar perayaan Idul Fitri 1428 H menjadi Lebaran yang nyaman untuk seluruh warga Jakarta, termasuk bagi warga yang berangkat ke kampung halaman," katanya. Presiden juga menanyakan seputar penanganan masalah banjir yang kerap melanda ibukota. "Dengan berbagai terobosan, kita berharap musibah banjir yang pernah dialami masyarakat tidak terulang," ujar Foke. Meski begitu, ia melaporkan kepada Presiden bahwa untuk mengantisipasi musibah banjir sementara belum bisa diatasi secara menyeluruh, sehingga perlu persiapan-persiapan yang lebih cermat dan rinci melibatkan masyarakat, TNI, Polri dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Selain itu, Presiden juga memberi pengarahan mengenai cara mengatasi pengangguran dan kemiskinan di Jakarta. Pemda DKI dikatakan Foke, memiliki konsepnya, yaitu pertama, menjamin laju pertumbuhan ekonomi supaya lebih tinggi, sehingga "triple down effect"-nya itu menciptakan lapangan kerja baru yang dibutuhkan di Ibukota. "Tidak hanya kuantitatif, tetapi juga kualitatif, karena kita butuh lapangan kerja yang banyak di Ibukota Jakarta ini," ujarnya. Selanjutnya Presiden juga mengingatkan masih banyak masyarakat miskin kota dan ini yang menjadi perhatian untuk mengangkat harkat dan martabat seluruh warga ibukota Jakarta, termasuk yang miskin. Ia juga menginformasikan bahwa Pemda DKI memiliki rencana pengembangan kawasan ekonomi yang diharapkan bisa memacu pertumbuhan ekonomi yang akhirnya menciptakan peningkatan lapangan kerja. Soal tingkat kejahatan di DKI Jakarta, ujarnya, Pemda DKI berkoordinasi dengan pihak keamanan, seperti Polda Metro Jaya, sehingga angka kriminalitas dapat ditekan. "Terkait penghijauan, beliau (Presiden--red) mengharapkan supaya Jakarta bisa lebih hijau di waktu mendatang. Ini menjadi prioritas Pemda DKI untuk mengimplementasikannya," katanya. Pemda DKI bersama dengan pemerintah pusat akan memperbanyak jumlah rumah susun sewa (rusunawa), sehingga masyarakat berpenghasilan rendah mampu membayar. Foke mengaku Presiden Yudhoyono juga menyambut baik laporannya soal tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) di Ibukota Jakarta, dimulai dari upaya transparansi dan akuntabilitas yang lebih tinggi. "Transparansi dalam arti keterbukaan penggunaan anggaran, transparansi pada penempatan personel dan transparansi dalam proses tender pekerjaan yang ada di jajaran pemda DKI Jakarta," tandas Foke. Untuk seluruh proyek di DKI, diutarakannya Pemda DKI sudah menerapkan e-goverment, e-announcement, dimana sekitar 80 persen proyek di wilayah ini termasuk rincian pelaksanaan tender, sudah bisa dipantau melalui situs Internet. "Berdasarkan yang kami laporkan ini ditambah arahan dari Kepala Negara, Presiden berharap DKI Jakarta dapat menjadi contoh baik bagi pemda lainnya dalam dalam mengelola tata pemerintahan yang baik," kata Foke. (*)