Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat diprediksi menguat seiring kondisi eksternal yang dinilai lebih "bersahabat".
"Kami melihat potensi kelanjutan apresiasi IHSG yang bertumpu dari faktor eksternal yang cukup bersahabat, seperti penundaan kenaikan suku bunga The Fed dan potensi berakhirnya perang dagang AS-China," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Jumat.
Rilis FOMC Minutes mempertegas arah kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (Fed) yang “bersabar” dalam menaikkan suku bunga. Selain itu, The Fed akan mengakhiri reduksi aset sebelum 2019 yang bernilai 3,8 triliun dolar AS.
Arah kebijakan The Fed dilandasi oleh angka inflasi yang melamban yang pada Januari 2019 di 1,6 persen (yoy) atau terendah selama 1,5 tahun terakhir atau melambat dari Desember 2019 yang 1,9 persen (yoy).
"Meskipun demikian, kami melihat The Fed belum membuat opsi untuk menghentikan tightening namun hanya menunda, jadi tidak ada jaminan The Fed akan berhenti menaikkan suku bunga. Karena, jikapun inflasi AS rebound, maka kami rasa akan beresiko bagi The Fed untuk menahan suku bunga terlalu lama," ujar Alfiansyah.
Sementara itu, pembicaraan perdagangan AS-China berjalan cukup produktif, yang menurut pemberitaan media AS, kedua belah pihak telah merumuskan nota kesepahaman (MoU) yang mencakup enam isu penting yakni aturan transfer teknologi, pencurian siber, kekayaan intelektual, jasa, mata uang, pertanian dan halangan perdagangan non-tarif. Selain itu, China juga dikabarkan akan membeli lebih banyak 10 komoditas dari AS yang belum diketahui.
"Kami melihat kemungkinan terjadinya kesepakatan cukup terbuka, mengingat pembicaraan intens yang terus berlangsung termasuk minggu ini di Washington. Di sisi lain, Donald Trump cukup melunak telah mengatakan kemungkinan untuk menunda pengenaan tarif pada 1 Maret 2019, jika pembicaraan menghasilkan progress yang cukup besar," katanya.
IHSG sendiri dibuka melemah 19,58 poin atau 0,3 persen ke posisi 6.518,19. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 4,8 poin atau 0,47 persen menjadi 1.019,64
Hingga pukul 9.31 WIB, IHSG masih berada di zona merah. IHSG melemah 25,14 poin atau 0,39 persen ke posisi 6.512,63.
Sementara itu, bursa regional Asia terlihat "memerah". Indeks Nikkei melemah 89,46 poin (0,42 persen) ke 21.374,77, Indeks Hang Seng melemah 182,14 poin (0,64 persen) ke 28.447,78, dan Straits Times melemah 20,37 poin (0,62 persen) ke posisi 3.257,54.
Baca juga: Bursa China melemah, Indeks Komposit Shanghai dibuka turun 0,09 persen
Baca juga: Rupiah Jumat pagi melemah, dekati angka Rp14.100
Baca juga: Dolar AS menguat, pulih dari kerugian akibat data ekonomi AS
Baca juga: Harga emas turun tajam pasca-rilis risalah Bank Sentral AS
Baca juga: Harga minyak jatuh, stok AS meningkat
Analis: Akhir pekan IHSG diprediksi menguat, sentimen eksternal "bersahabat"
22 Februari 2019 09:45 WIB
Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ANTARA /Akbar Nugroho Gumay)
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: